Berita / Sumatera /
Limbah Pabrik Sawit Diduga Bocor, DLH Aceh Tamiang: itu Kewenangan Kementerian dan Provinsi
Kuala Simpang, elaeis.co - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, akan menindaklanjuti laporan warga terkait dugaan pencemaran limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) PT Bina Desa Sawita (BDS) yang beroperasi di Kampung Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak.
"Terkait pembuangan limbah PKS PT BDS itu sudah diawasi langsung dari petugas kementerian sama Pemprov Aceh. Kami cuma mendampingi mereka saja kalau ada turun ke lokasi (pabrik)," kata Kepala DLH Aceh Tamiang, Syurya Luthfi dalam keterangan resmi, Kamis (21/9).
Pernyataan ini dia sampaikan sehari setelah warga Lubuk Sidup protes dengan cara menutup parit saluran limbah PKS PT BDS karena dianggap telah mencemari sungai.
Menurut Syurya, bila terjadi lagi pencemaran limbah, maka dalam waktu dekat kemungkinan orang dari Kementerian LHK turun kembali.
Namun DLH Kabupaten Aceh Tamiang sendiri sejauh ini belum bisa pastikan terjadi pencemaran limbah PKS tersebut karena belum ada bukti sampel hasil laboratorium. "Kalau betul ada pencemaran limbah, kami akan sampaikan lagi ke DLHK Propinsi Aceh," ucapnya.
Diakui Syurya, pada Juni 2021 pernah terjadi pencemaran limbah dari pengolahan PKS mini tersebut. Limbah mengalir dari pipa saluran bawah tanah yang bocor.
Atas temuan ini, pihak perusahaan sendiri pernah mendapat teguran secara tertulis dari Dinas LHK Provinsi Aceh terkait kasus yang sama.
"Mereka sudah pernah dapat teguran dari provinsi maupun dari kementerian. Kalau ini terulang lagi, kami akan menindaklanjuti permasalahan limbah ini secepatnya," tukasnya.
Informasi terakhir, ada pertemuan mediasi antara warga, pihak perusahaan BDS, dan unsur Forkopincam Sekerak di kantor camat setempat. Jika dalam mediasi tidak menemukan kesepakatan, warga memastikan tetap melancarkan unjuk rasa menuntut perusahaan hentikan pencemaran limbah.
"Hasil mediasi tadi, perusahaan segera mengecek pipa limbah yang bocor dan memperbaiki badan jalan yang ambles akibat tergerus," kata Datok Penghulu (Kades) Lubuk Sidup, Ibrahim.
Komentar Via Facebook :