Berita / Sumatera /
Limbah PKS Diduga Cemari Sungai, Warga Protes
Jakarta, Elaeis.co - Ikan-ikan di Sungai Perbaungan Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara mati akibat pencemaran. Warga menduga biangnya adalah limbah cair dari pabrik kelapa sawit (PKS) yang dibuang ke sungai. Air sungai yang kotor dan berbau tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Warga Desa Perbaungan mulanya menduga limbah tersebut berasal dari PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Kebun Aek Nabara Selatan (KANAS). Karena merasa dirugikan, sejumlah warga Desa Perbaungan mendatangi PTPN III KANAS untuk melayangkan protes, Sabtu (5/6).
SP Manager PTPN III KANAS Hendri Halim melalui Asisten Afdeling II Erwin Syahputra membenarkan kedatangan sejumlah warga yang memprotes pencemaran tersebut. “Mereka menduga sumber pencemaran berasal dari Land Aplication (LA) milik PTPN III KANAS, itu sebabnya mereka mengkonfirmasi manajemen,” katanya, seperti dikutip Nusadaily.com, kemarin.
Dia lalu menjelaskan bahwa limbah tersebut bukan berasal dari LA PTPN III KANAS. Erwin justru menduga limbah berasal dari PKS PT Supra Matra Abadi (SMA), Asian Agri Group Aek Nabara.
Dugaan tersebut didasari dari penelusuran tim LA PTPN III KANAS sebelumnya, yang juga mendapati air sungai tercemar kala melakukan pemeriksaan rutin jalur pengaliran limbah.
“Sebelumnya, Jumat (4/6) pagi, Eriadi, Suheri Istrada, dan Toni Irawan, petugas LA Afdeling II PTPN III KANAS melakukan pemeriksaan rutin jalur pengaliran limbah. Tiba-tiba petugas melihat aliran Sungai Perbaungan airnya berwarna coklat berbau busuk, yang diduga tercemar air limbah. Lalu petugas LA tersebut menelusuri aliran sungai dan mendapati banyak ikan yang mati,” ungkapnya.
“Setelah ditelusuri, diketahui sumber limbah tersebut diduga berasal dari limbah milik PT. SMA. Sebab hilir dari aliran limbah tersebut menuju ke aliran sungai yang berada di pemukiman masyarakat Desa Perbaungan,” sambungnya.
Agar lebih yakin, hari itu juga warga bersama Kepala Dusun Perbaungan, Wiharno, dan anggota DPRD Labuhanbatu, Azmain, diajak bersama-sama meninjau langsung lokasi sungai yang tercemar limbah PKS.
“Dan benar adanya dugaan bahwa limbah tersebut berasal dari limbah cair PT. SMA. Selanjutnya mereka menemui manajemen perusahaan tersebut,” kata Erwin.
Dihubungi terpisah, Kepala Dusun Perbaungan Wiharno mengaku belum bisa memastikan sumber limbah tersebut. “Karena sudah 3 hari kejadian, jadi kita tidak bisa mengatakan sumber pencemaran dari PT SMA,” katanya.
Diklarifikasi melalui pesan singkat terkait dugaan pencemaran itu, kepala Human Resource Development (HRD) Asian Agri Group yang berkantor di Medan, Kevin, tidak banyak berkomentar. “Unit kami di Aek Nabara sedang melusuri kembali,” jawabnya singkat.
Komentar Via Facebook :