Berita / Nusantara /
Limbah Sawit Bocor ke Sungai, Warga Mengeluh
Jakarta, Elaeis.co - Untuk kesekian kalinya warga di sekitar pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT Pundi Lahan Khatulistiwa (PLK) di Desa Kuala Mandor A, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, mengeluh akibat pencemaran limbah dari pembuangan pabrik tersebut.
“Kami warga di kampung ini merasakan efek limbah dari pabrik tersebut. Seperti gatal-gatal, bau, bahkan debu dari cerobong asap pabrik pun memasuki perkampungan kami,” kata Mat Nawi, warga Kampung Pematang Rambai, Desa Kuala Mandor A, dikutip Suarapemredkalbar.com.
Menurutnya, warga di sekitar pabrik sawit itu sudah sering mengeluh kepada pengurus lingkungan dan pemerintah desa. “Bahkan kami pernah melakukan aksi damai di perusahaan tersebut. Tapi gak ada respon. Bahkan beberapa waktu yang lalu, limbah pabrik itu bocor dan membuat air di sungai kotor dan tak bisa digunakan,” ungkapnya.
Hanafi, warga lainnya, mengatakan, dampak pencemaran dirasakan warga baik di musim kemarau maupun penghujan. “Kalau kemarau, udara dipenuhi partikel-partikel hitam dari cerobong asap pabrik. Kalau hujan seperti saat ini, air pula yang tercemar, keruh dan bau sehingga tak bisa digunakan,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, pihak perusahaan pernah memberikan bantuan tong air kepada warga, tetapi tetap saja tidak bisa digunakan karena sumber air sudah tercemar oleh limbah pabrik yang keruh dan berbau.
“Silakan cek sendiri. Airnya keruh dan berbau, jika hujan seperti ini pasti meresahkan warga. Kami berharap pihak perusahaan bertanggung jawab atas tercemarnya lingkungan kami. Kami juga minta pemerintah bisa tegas terhadap hal ini,” tandasnya.
HRD PT PLK, Liesda Dian Mardianesmen, mengatakan, kejadian limbah bocor disebabkan tingginya curah hujan. “Jadi kondisi ini tidak sengaja dan tidak diinginkan terjadi. Karena keadaan alam ini yah,” katanya.
Menurutnya, perusahaan telah melakukan sejumlah tindakan dan perbaikan di beberapa lokasi. “Saat kejadian kami langsung bertindak. Kami langsung evakuasi, dan kita koordinasikan juga kepada tim di perusahaan untuk memperbaiki yang terdampak. Paginya juga kita melakukan kegiatan pembersihan parit, pencucian parit,” jelasnya.
“Kami berusaha untuk perbaiki dan menormalisasi. Hal-hal yang kami lakukan seperti peninggian tanggul, kemudian memberikan drum untuk penampungan air bersih supaya masyarakat bisa mendapatkan air bersih. Kita juga berikan bantuan misalnya mesin sedot air bersih. Dan nanti juga ada kami rencanakan untuk kerja sama dengan pihak puskesmas setempat untuk memeriksa apakah mereka gatal-gatal karena limbah yang bocor,” bebernya lagi.
Dia mengklaim perusahaan sudah melakukan penanggulangan dan pengelolaan limbah sesuai dengan SOP, UKL, UPL, dan juga terus dipantau Dinas Lingkungan setempat maupun dinas terkait lainnya.
Komentar Via Facebook :