https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Loading Ramp Diduga Akali Timbangan, ini Indikasinya

Loading Ramp Diduga Akali Timbangan, ini Indikasinya

Timbangan sawit di loading ramp (ilustrasi). Foto: dok.


Muaro Jambi, elaeis.co - Petani di di Desa Petaling Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, enggan menjual tandan buah segar (TBS) sawit ke loading ramp. Mereka curiga timbangan yang dipakai sudah dimodifikasi.

"Kami malas. Banyak ramp di sini, semua bermain timbangan," kata Syafei, petani di desa itu.

Bukan tanpa alasan jika petani menaruh curiga. "Kita kan hitung berapa janjangannya, dan kita tahu rata-rata berat janjangan itu," sebutnya.

Dia mengatakan, ramp  di daerah itu terus mencoba membujuk petani dengan menetapkan harga yang cukup bersaing.

"Harga di pabrik saat ini Rp 1.230/kg. Di loading ramp cuma selisih sedikit saja, mereka ambil Rp 1.200/kg. Tipis kan bedanya?" ucapnya.

"Tapi pernah kami antar sekitar 100 janjang, berat per janjang rata-rata 19 kilogram. Harusnya kan 1,9 ton, atau meleset sedikitlah. Eh, di ramp cuma ketemu 1,6 ton,” keluh petani berusia 55 tahun itu.

Yang membuat para petani semakin curiga terjadi kecurangan, loading ramp pernah membeli TBS dengan harga yang lebih tinggi dari harga pabrik.

“Waktu itu pernah di pabrik cuma Rp 900/kg, tapi loading ramp berani beli Rp 950/kg. Harganya betul segitu, tapi ya mainnya di timbangan tadi,” katanya.

"Jual ke loading ramp sebenarnya ada untungnya, dibayar cash. Kalau di pabrik biasanya 10 hari baru bayar. Masalahnya, timbangannya tidak jujur, makanya petani malas,” tambahnya.

 

Komentar Via Facebook :