Berita / Iptek /

Luar Biasa! Tankos Sawit Bisa Jadi Layar Elektronik

Luar Biasa! Tankos Sawit Bisa Jadi Layar Elektronik

Amanda dengan lapisan tipis yang dihasilkan dari tandan kosong sawit. Foto: Tangkapan layar DW Youtube


Jakarta, elaeis.co - Fakta ini agaknya bisa menambah asumsi kenapa Eropa dan Amerika begitu getol untuk 'melenyapkan' sawit dari muka bumi.

Sebab jangankan sawitnya, limbahnya saja bisa jadi sumber hidup luar biasa di masa depan lantaran sangat berpengaruh pada elektronik berbasis Light-Emitting Diode (LED), salah satunya handphone. 

Adalah Athanasia Amanda Septevani yang bisa menjadikan tandan kosong (tankos) kelapa sawit menjadi bahan layar elektronik itu. 

Di kanal youtube Deutsche Welle (DW) yang diunggah 11 bulan lalu, perempuan 36 tahun ini nampak memurnikan tankos tadi pakai proses kimia di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Munculnya ide bahan tankos ini kata penerima penghargaan L'Oreal UNESCO Women in Science 2018 itu berawal dari pengalamannya di Australia waktu menyelesaikan studi doktoral.

"Waktu itu saya mengembangkan nanoselulosa berbahan rumput liar. Setelah pulang ke Indonesia, saya cari bahan lain untuk nano itu, rupanya banyak bahan baku di sini, ada tankos sawit," katanya. 

Jebolan Universitas Queensland, Australia pun cerita bahwa nanoselulosa yang dihasilkan dari tankos tadi jauh lebih bagus ketimbang layar elektronik yang selama ini terbuat dari substrat gelas. Maklum, bahan bakunya kebanyakan dari sumber daya alam yang tak bisa diperbaharui.

"Nanoselulosa ini kita jadikan lapisan tipis, dikeringkan dan dia lebih fleksibel. Ini akan menjadi jawaban pada layar yang mudah pecah," ujarnya.

Yeni Meliana, Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI ini mengaku sangat mendukung apa yang dilakukan Amanda. "Kita support infrastruktur," katanya. 

Kalau dua tahun lalu saja pengguna smartphone di Indonesia mencapai 100 juta orang, tentu terobosan baru ini akan menjadi sumber pendapatan baru Negara yang luar biasa. 

Sebab tankos sudah bisa disulap jadi layar elektronik dalam negeri tanpa harus mengompor dari luar. Dan kalau sudah begitu, 20 persen porsi tankos dalam satu tandan Tandan Buah segar (TBS) yang dihasilkan Indonesia, nilai ekonomisnya akan melejit. 

Dan oleh hasil penelitian tadi, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi pengekspor bahan layar elektronik LED terbesar dunia. Bahan baku di Indonesia bejibun, kata Dirjen Perkebunan, total luas kebun kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektar. Hitung saja berapa juta ton hasil TBS nya per hari dan 20 persen dari TBS itu, tankos. 

Nah, masihkah oknum-oknum di negeri ini masih akan tetap jadi cecunguk asing yang menganggap sawit menjadi 'hama' yang musti dilenyapkan, layaknya 3,4 juta hektar kebun kelapa sawit yang diklaim dalam kawasan hutan itu? Ontahlah... 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :