https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Luas Kebun Tak Jamin Hasil Memuaskan

Luas Kebun Tak Jamin Hasil Memuaskan

Ilustrasi - perkebunan kelapa sawit. Dok.elaeis.co


Bengkulu, elaeis.co - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi mengatakan, luas kebun tidak selalu jadi jaminan petani akan sukses.

Meski hanya memiliki kebun sawit dengan ukuran yang relatif tidak luas, para petani bisa mencapai hasil yang setara bahkan lebih baik daripada kebun sawit yang luasnya ber-hektar-hektar.

"Luas bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan hasil panen memuaskan. Kalau dikelola dengan baik, lahan yang tak seberapa pun bisa menghasilkan bahkan hasilnya lebih baik ketimbang lahan ber-hektar-hektar," kata Rosmala, kemarin.

"Contohnya sudah ada di Bengkulu. Luas kebunnya hanya 3 hektar. Tapi dikelola dengan optimal dan hasilnya setara dengan kebun yang luasnya 6 hektar," tambah Rosmala.

Salah satu petani sawit yang berhasil dengan lahan tidak begitu luas di Provinsi Bengkulu bernama Budi.

Petani sawit asal Kabupaten Bengkulu Utara ini dianggap sukses karena hasil kebunnya seluas 3 hektar mencapai 15 ton per bulannya.

"Saya fokus pada pemupukan yang tepat, pemangkasan yang teratur, dan pengendalian hama yang efektif. Dengan cara ini produksi  meningkat pesat dan kualitas TBS juga lebih baik," kata Budi.

Para ahli pertanian di Bengkulu juga percaya bahwa keberhasilan Budi dalam mengoptimalkan hasil panen datang dari kombinasi antara praktik-praktik tradisional yang sudah terbukti dan penerapan teknologi modern.

 

Ahli Pertanian Universitas Bengkulu, Zainal Muktamar menyatakan, keberhasilan seorang petani tidak terlepas dari penggabungan pengetahuan turun-temurun dan dipantau secara real time dengan teknologi.

"Dengan penggabungan metode itu, para petani mengambil tindakan yang cepat dan tepat guna mengatasi masalah tanaman," tuturnya.

Alhasil, lanjutnya, tidak hanya mendatangkan manfaat bagi para petani secara finansial, tetapi cara itu juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Dengan mengelola lahan secara efisien serta pengurangan pestisida dan pupuk kimia, akan memberikan kontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

"Kami bangga dengan prestasi petani sawit yang mengagumkan itu. Semoga ini bisa menginspirasi petani sawit lainnya untuk mengadopsi pendekatan pengelolaan yang berfokus pada kualitas dan efisiensi. Hal ini tidak hanya akan memberikan hasil yang lebih baik, tetapi juga membantu mendorong sektor perkebunan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah," pungkas Zainal.

Komentar Via Facebook :