Berita / Serba-Serbi /
Lulusan STM ini Tawarkan Probost Sebagai Pengganti Pupuk Kimia, Diklaim Bisa Atasi Trek Sawit
Bengkulu, elaeis.co - Mahalnya harga pupuk kimia non subsidi ternyata menginspirasi Turiman Djarot, petani di Desa Rawa Indah, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Penggiat dan pendiri Asosiasi Nasional Pemuda Tani Organik Nusantara itu berinovasi menciptakan booster nutrisi tanaman.
Menurut Turiman, produk yang dinamai Probost ini dibuatnya dari sejumlah bahan organik. "Sudah diuji, bisa menyuburkan tanah sehingga bisa menjadi solusi atas mahalnya pupuk kimia yang dihadapi petani terutama petani sawit saat ini," kata lulusan STM yang juga mantan pegawai perusahaan BUMN itu, kemarin.
Baca Juga: Stabilkan Harga Beras, Besok Bulog Bengkulu Gelar Operasi Pasar
Dia mengklaim Probost telah terbukti cocok untuk berbagai jenis tanaman buah, sayuran, bunga dan tanaman keras lainnya. "Bahkan ada petani sawit yang membuktikan Probost bisa membuat sawit tetap berbuah meski di musim trek atau minim buah," sebutnya.
"Harga tandan buah segar (TBS) sawit di sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu saat ini sudah mencapai Rp 2.000/kg. Sayangnya, banyak petani tidak bisa menikmatinya karena sawit sedang trek. Nah, Probost bisa menjadi solusi agar sawit tidak ngetrek," sambungnya.
Dia berharap produk buatannya bisa meningkatkan produksi sawit petani di seluruh Indonesia yang selama ini sangat bergantung pada pupuk kimia. Apalagi harganya sangat murah dan mudah diaplikasikan.
Baca Juga: Petani di Kabupaten Kaur Tanam Pala di Kebun Sawit
Satu liter Probost Booster dihargai Rp 100 ribu dan bisa dipakai untuk 1 hektare tanaman kelapa sawit baik yang baru berbuah maupun tanaman dewasa. "Takarannya per tabung semprot berkapasitas 15 liter, cukup campurkan 10 ml atau 7 tutup botol kemasan Probost ke dalam air," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :