https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Makam Bayi di Rohul Dibongkar, Diduga Meninggal Tak Wajar

Makam Bayi di Rohul Dibongkar, Diduga Meninggal Tak Wajar

Makam Bayi di Rohul Dibongkar, Diduga Meninggal Tak Wajar. Ist


Pekanbaru, Elaeis.co - Makam anak korban pemerkosaan 4 pria di Desa Mahato Kabupaten Rokan Hulu, Riau dibongkar polisi. Pasalnya, korban diduga meninggal tak wajar hingga polisi ingin memastikan penyebab kematian.

Tim Polda Riau dan Polres Rokan Hulu dengan dokter forensik RS Bhayangkara melakukan pembongkaran pada, Sabtu (11/12). Makam dibongkar pukul 12.30-16.00 Wib di Desa Mahato, Rokan Hulu.

Pembongkaran makam oleh dokter forensik itu juga disaksikan orang tua korban dan keluarganya, Z (19) dan S.

"Petugas melakukan otopsi mayat di makam anak korban. Korban Z juga ikut," terang Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, Senin (13/12/2021).

Sunarto menyebut otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban. Di mana keluarga menduga bayi korban yang masih berusia 2 bulan itu sempat dibanting pelaku, DK saat terjadi pemerkosaan.

"Yang jelas untuk mengetahui kematian korbannya. Dokter forensik yang datang ke makam untuk outopsi," kata Sunarto.

Sebelumnya wanita berinisial Z (19) di Rokan Hulu, Riau, mengaku diperkosa empat pria. Terduga pelaku pemerkosaan disebut sempat membanting bayi Z. Bayi tersebut meninggal.

"Benar, bayi korban perempuan meninggal dunia setelah rentetan kejadian. Kejadian pertama itu bayi berumur 2 bulan," kata pengacara korban Andri Hasibuan kepada wartawan, Senin (6/12/2021).

Andri mengatakan Z diduga diperkosa di depan dua anaknya yang masih berusia 2 bulan dan 3 tahun. Korban disebut tidak melawan karena diancam dengan pisau.

"Bayi 2 bulan lebih ini dibanting dan korban diperkosa di hadapan anaknya. Ada pisau ditempelkan ke korban di leher," ujarnya.

Pemerkosaan itu diduga terjadi berulang kali pada September hingga Oktober 2021. Korban diduga diperkosa empat orang di beberapa lokasi berbeda.

"Kejadian ada beberapa rentetan peristiwa. Kejadian berbeda, pelaku berbeda, lokasi berbeda dan terjadinya berulang kali, lalu tiga pelaku dan DK yang memperkosa pertama ini berkawan mereka. Jadi ditodong pakai benda menyerupai senjata api, mirip pistol dan dibawa, korban diperkosa," kata Andri.

Korban juga diduga dicekoki narkoba. Menurutnya, korban sempat sakit hingga muntah-muntah.

"Siap dicekoki itu demam, muntah-muntah dan sakit. Saat itu korban kan sedang ASI, sedang menyusui, dibawa ke bidan. Kata bidan kayak keracunan. Tidak lama bayi ini meninggal," katanya.

Selain itu, korban juga mengaku diancam dua oknum polisi di Polsek Tambusai Utara. Pengancaman dilakukan disebut karena korban tidak mau berdamai dengan pelaku pemerkosaan, DK.

Atas insiden itu, dua oknum polisi Polsek Tambusai, Kanit JL dan Bripda RS diperiksa Propam Polda Riau. Keduanya diperiksaan atas dugaan pelanggaran etik kepolisian.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :