https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Makin Luas, Lebih 537 Hektar Lahan Terbakar di Paser

Makin Luas, Lebih 537 Hektar Lahan Terbakar di Paser

Tankos kelapa sawit terbakar di PKS PT. CBSS Kel Kuaro Kab. Paser. foto: Polres Paser


Tana Paser, elaeis.co - Hanya dalam tempo sepekan, luas karhutla di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, bertambah lebih 100 hektar.

Hingga 29 September lalu luas karhutla di Paser tercatat mencapai 415,42 hektar. Pada 5 Oktober luas karhutla di daerah itu sudah mencapai 537,87 hektar.

Fenomena El Nino atau kemarau yang melanda  Kabupaten Paser belakangan ini diyakini sebagai penyebab maraknya karhutla.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser, Ruslan, mengatakan, meningkatnya grafik ini disebabkan cuaca yang semakin panas ditambah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lahan.

"Selain faktor cuaca dan sisa bara api di area bekas kebakaran sebelumnya yang kembali meluas, ada juga karhutla karena unsur kesengajaan," katanya, kemarin.

Menurutnya, karhutla sudah terjadi di 10 kecamatan. Di Batu Engau seluas 52,8 hektar, Paser Belengkong 68,38 hektar, Tanah Grogot 262,95 hektar, Batu Sopang 1 hektar, Muara Samu 10,92 hektar, Long Ikis 26,7 hektar, Long Kali 96,65 hektar, Muara Komam 13 hektar, Tanjung Harapan 5 hektar, dan Kuaro 0,5 hektar.

Mayoritas kebakaran terjadi di Kecamatan Tanah Grogot sebanyak 62 titik, disusul Kecamatan Batu Engau dan Pasir Belengkong sebanyak 13 titik.

"Karhutla menghanguskan lahan hutan dan semak seluas seluas 506,82 hektar, sampah atau limbah pabrik berupa tandan kosong (tankos) atau janjangan sawit seluas 14,65 hektare, perkebunan 11,9 hektare, pertanian 4,5 hektare dan permukiman 2 hektare," paparnya.

Menurutnya, karhutla di lahan perkebunan minim karena sudah ada kelompok peduli api. "Laporan kebakaran yang banyak itu di dekat permukiman dan lahan pertanian. Seperti di Kecamatan Tanah Grogot dan Long Kali, banyak dilaporkan di sawah dan ladang pertanian warga," katanya.

Dia mengakui dampak karhutla mempengaruhi kualitas udara di daerah itu. "Namun kita memastikan tidak ada satwa liar yang dilindungi yang jadi korban karhutla," sebutnya.

"Kita terus melalukan patroli da meminta agar warga turut berpartisipasi menghindari terjadinya karhutla dengan tidak membakar saat membuka lahan," sambungnya.


 

Komentar Via Facebook :