Berita / Sumatera /
Malaysia Lockdown, Kok Harga TBS Malah Turun?
Medan, Elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) sawit untuk periode tanggal 9-15 Juni di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ditetapkan turun Rp 94 dari pekan kemarin. Petani kelapa sawit bingung apa penyebabnya.
“Inilah yang jadi permasalahan, di luar prediksi,” kata Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Seluruh Indonesia (APKASINDO) Sumut, Gus Dalhari Harahap, kepada Elaeis.co, kemarin.
Menurutnya, turunnya harga TBS tak lepas dari turunnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global. “Saya tak habis pikir kenapa harga CPO bisa turun, berimbas kepada harga TBS. Padahal informasinya jumlah permintaan di pasar global tetap,” katanya.
“Seharusnya harga CPO naik. Soalnya, pesaing kita, Malaysia, justru sedang lockdown," tambahnya.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR), Syarifuddin Sirait, juga mengaku tak tahu apa penyebab turunnya harga TBS. “Tadi malam saya di-sms pabrik (PKS) tempat kami biasa menjual TBS, isinya juga menyebutkan harga TBS turun,” katanya.
“Ketika Malaysia lockdown, kita berharap harga TBS di tingkat petani bisa naik karena pasokan ke pasar berkurang. Namun kenyataannya menunjukan hal yang berbeda,” tambahnya.
Karena masih diliputi rasa penasaran, Syarifuddin mengaku akan mengecek perkembangan harga TBS ke provinsi lain. “Ingin tahu juga apakah harga TBS di luar Sumut juga mengalami penurunan atau tidak,” tukasnya.
Informasi lain menyebutkan, penurunan harga CPO di pasar global disebabkan oleh kenaikan produksi TBS menjelang semester kedua 2021.
Komentar Via Facebook :