https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Malaysia Terus Galang Kekuatan Lawan Diskriminasi Sawit Uni Eropa

Malaysia Terus Galang Kekuatan Lawan Diskriminasi Sawit Uni Eropa

Ilustrasi-petani kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau. Foto: Sahril


Jakarta, elaeis.co - Malaysia bakal mengajak Indonesia untuk melawan diskriminasi Uni Eropa terhadap kelapa sawit. 

Menurut Dirjen Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), Datuk Ahmad Parveez Ghulam Kadir, menggandeng Indonesia merupakan opsi yang harus dilakukan untuk melawan aturan baru Uni Eropa tentang deforestasi yang membahayakan kelapa sawit.

"Kedua negara melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) akan mencari cara untuk menekan Uni Eropa agar tidak semena-mena menindas Malaysia dan Indonesia," kata Datuk Ahmad dikutip dari Bernama, Senin (16/1).

Datuk Ahmad juga yakin jika Indonesia dan Malaysia kompak tidak memasok minyak sawit ke Uni Eropa, akan berdampak signifikan terhadap wilayah itu.

Belum lama ini, Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Sri Fadillah Yusof juga menyatakan, Malaysia akan menghentikan ekspor minyak sawit ke Uni Eropa dan fokus ke negara lain. 

Agar pasokan minyak sawit terhenti ke Uni Eropa, Februari 2023 ini Fadillah berencana bertemu dengan  Menteri Perdagangan RI. 

Pertemuan itu juga sebagai tindak lanjut dari pertemuan Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Anwar Ibrahim dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini.

Kedua pemimpin negara itu sebelumnya sepakat melawan diskriminasi terhadap komoditas kelapa sawit.

Untuk diketahui, Indonesia dan Malaysia merupakan penyumbang hampir 80 persen minyak sawit Dunia. Sementara Eropa merupakan pengimpor minyak sawit Malaysia tersebar ketiga yakni 9 persen dari total ekspor Malaysia.

Namun aturan baru Uni Eropa, komoditas kelapa sawit diklaim menyebabkan kerusakan lingkungan, hingga melarang komoditas tersebut masuk pasar Uni Eropa.
 

Komentar Via Facebook :