https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Manfaat Perkebunan Sawit Dirasakan di Berbagai Belahan Dunia

Manfaat Perkebunan Sawit Dirasakan di Berbagai Belahan Dunia

(Ist.)


Jakarta, Elaeis.co - Perkebunan kelapa sawit terbukti mampu mewujudkan 17 target yang tercantum dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Developments Goals (TPB/SDGs). 

"Salah satu peran penting yang dilakukan perkebunan kelapa sawit adalah minyak sawit yang dihasilkannya sangat affordable atau terjangkau bagi orang miskin. Minyak sawit menyediakan pangan berupa minyak nabati yang sehat dan harganya terjangkau bagi masyarakat di dunia," kata Dr Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dalam sebuah webinar baru-baru ini.

Menurutnya, orang-orang miskin di banyak negara seperti di Indonesia, Bangladesh, India, Pakistan, dan negara miskin di benua Afrika tidak bisa mengkonsumsi minyak nabati lainnya karena mahal. Beda dengan minyak sawit yang harganya bisa terjangkau kocek mereka.

"Banyak pemerintahan di dunia bisa mengatasi kelaparan sekaligus memenuhi gizi bagi warga miskin mereka dengan minyak sawit. Itulah keuntungan bagi masyarakat menengah ke bawah yang mengonsumsi minyak sawit," katanya. 

Di saat yang sama, katanya, masyarakat menengah ke atas, termasuk kalangan industri multinasional, menggunakan minyak sawit untuk bahan produksi. Baik untuk produk makanan atau minuman olahan.

"Seluruh jejaring perusahaan global sudah menggunakan minyak sawit dan ini merupakan bagian dari feeding the world sustainability atau memberi makan dunia. Lihatlah produk-produk perusahaan multinasional itu, bisa kita jumpai di berbagai supermarket," kata Tungkot. 

Tungkot menyebutkan, selain memberikan kebutuhan pangan bagi masyarakat miskin, perkebunan sawit juga berkontribusi pada sektor lainnya, termasuk sektor kesehatan dan pendidikan. Jamak terlihat beragam fasilitas pendidikan dan kesehatan berdiri di berbagai kawasan perkebunan sawit yang dikelola oleh perusahaan BUMN maupun swasta. "Paling minimal adalah punya klinik kesehatan," sebutnya.

Ia melanjutkan, jutaan karyawan atau masyarakat yang ada di sekitarnya sudah menikmati fasilitas kesehatan dan pendidikan yang disediakan oleh pihak perusahaan perkebunan sawit. 

"Penyediaan fasilitas yang lengkap di sektor pendidikan dan kesehatan harusnya dinominalisasi sebagai bentuk pelayanan perusahaan perkebunan. Tapi selama ini fasilitas ini tidak pernah dihitung oleh perusahaan sawit. Coba kalau dihitung, sudah berapa orang yang dilayani dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang disediakan oleh perusahaan perkebunan sawit. Itu kan bagian dari kontribusi industri sawit di Indonesia," pungkasnya. 


 

Komentar Via Facebook :