https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Masyarakat Jangan Keburu Berharap Bensa Jadi Solusi Kenaikan BBM

Masyarakat Jangan Keburu Berharap Bensa Jadi Solusi Kenaikan BBM

Peneliti ITB menguji coba Bensa pada kendaraan roda empat. Foto: Itb.ac.id


Bengkulu, elaeis.co - Keberhasilan produksi bensin sawit (Bensa) membawa angin segar bagi petani. Bahan bakar baru tersebut diharapkan akan meningkatkan penyerapan minyak mentah sawit (CPO) sehingga harga TBS ikut terdongkrak.

Meski begitu, masyarakat diminta jangan keburu berharap bensa bisa menjadi solusi kenaikan harga BBM subsidi. Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Ahmad Badawi Saluy, memprediksi harga Bensa bakal lebih mahal dari Pertalite.

Menurutnya, sangat tidak mungkin harga Bensa di bawah harga BBM fosil. Sebab harga CPO saja saat ini sudah di atas 12.435/kg.

"Saya ragu kalau harganya bisa di bawah harga Pertalite, harga bahan bakunya saja sudah di atas Rp 10 ribu per kilogram, jadi tidak mungkin," kata Ahmad, kemarin.

Ia mencontohkan, harga Biosolar yang dijual oleh Pertamina saja lebih mahal dibandingkan harga solar. Saat ini harga Biosolar bisa Rp 6.800/liter karena disubsidi oleh pemerintah.

"Kalau tak disubsidi, bisa Rp 10 ribu per liter. Apalagi Bensa yang bahan bakunya 100 persen CPO, pasti lebih mahal," tuturnya.

Dia memperkirakan harga pasar Bensa jika sudah dipasarkan bisa mencapai Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu per liter. 

"Tapi ini baru asumsi, kan harga minyak dunia bisa  naik turun. Atau bisa saja pemerintah memberi subsidi pada bahan bakar ini sehingga jadi lebih murah," ujarnya.

"Yang pasti, hadirnya Bensa adalah berita bagus karena membuat industri kelapa sawit semakin cerah sekaligus menyejahterakan petani kelapa sawit. Indonesia juga semakin disegani negara lain di dunia," tukasnya.
 

Komentar Via Facebook :