Berita / Sumatera /
Mau Jadi Petani, Karyawan Perusahaan Sawit Pilih Pensiun Dini
Pangkalan Kerinci, Elaeis.co - Niat Armefri pensiun dini dari sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pelalawan, Riau, langsung dia realisasikan. Pria berusia 50 tahun ini membulatkan tekad menjadi petani sawit. Ilmu budi daya sawit sudah cukup ia peroleh dari perusahaan tempatnya bekerja dulu.
Tak lama setelah pensiun, tepatnya di tahun 2006, ia memutuskan untuk membeli kebun sawit seluas empat hektare untuk dikembangkan.
"Kebun sawit yang saya beli itu secara administratif masuk ke Kabupaten Siak, tapi posisinya dekat dengan Kecamatan Bandar Sikijang, Pelalawan," kata Armefri kepada Elaeis.co, Senin (3/1/2022).
Ia pun langsung bergabung di Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan dan Siak yang dibina oleh Musim Mas Grup, salah satu perusahaan sawit raksasa nasional.
Dari kebun empat hektare itu ia mampu membeli lagi empat hektare kebun sawit di Pelalawan pada tahun 2019 dengan usia tanam 7 tahun.
"Saya beli yang empat hektar itu sudah ditanami sawit. Tapi blas, bibit sawitnya semua enggak jelas atau abal-abal, ha..ha..ha... Totalnya ada 540 batang," kata anggota Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Riau ini.
Parahnya lagi, katanya, semua sawitnya tidak ditanam secara teratur oleh pemilik lamanya.
Selama enam bulan dirawat ulang, barulah Armefri bisa memanen tandan buah segar (TBS). Itupun hanya seluas satu hektar lebih.
"Karena ternyata kebun sawit yang saya beli ini banyak yang kuntet. Di tengah-tengahnya juga banyak yang kosong, enggak ditanami sawit," paparnya.
Ia tidak mau menyerah dengan keadaan ini. Banyak pohon sawit abal-abal itu yang akhirnya ia tebang dan diganti dengan bibit unggul dan bersertifikasi.
"Rencananya mau tanam secara sisip dengan bibit berkualitas sekitar 150 batang. Beli dari PPKS Medan saja, biar jelas dan terjamin," kata Armefri.
Sementara yang masih menghasilkan dengan baik belum ditebang agar bisa meminimalisir biaya perawatan. Sejauh ini ia baru dapat sekitar 1,8 ton TBS dari sawit abal-abal itu.
"Akhir tahun lalu saja cuma dapat 700 kilogram, dapat sikit. Saya lihat dululah, mana-mana pohon sawit yang menghasilkan, jangan ditebang dululah," kata dia.
Komentar Via Facebook :