Berita / Nusantara /
Maunya Petani, Dana Sarpras Harusnya Dibagi Rata
Bengkulu, elaeis.co - Penyerapan dana Program Sarana dan Prasarana (sarpras) di Provinsi Bengkulu masih minim. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) diminta memudahkan petani mengakses program tersebut.
Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, A Jakfar mengaku sangat sedih karena petani kelapa sawit di Bengkulu belum mendapatkan dana Sarpras. Padahal dana sarpras bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit di Bengkulu.
"Bagaimana tak sedih, pupuk subsidi sudah tidak diberi lagi oleh pemerintah, ini dana sarpras juga tidak ada yang diperoleh petani di Bengkulu," kata Jakfar, kemarin.
BPDPKS mengalokasi dana untuk program itu hingga Rp 700 miliar. Menurut hemat dia, jika dibagi ke 22 provinsi penghasil kelapa sawit di Indonesia, maka setiap provinsi harusnya mendapatkan jatah Rp 31,8 miliar.
"Petani kelapa sawit di Bengkulu jangankan dapat Rp 31,8 miliar, Rp 1 miliar pun tidak ada," imbuhnya.
Padahal, jika petani kelapa sawit di Bengkulu bisa mendapatkan dana Sarpras sebesar Rp 31,8 miliar, maka produksi dan produktivitas sawit akan meningkat. Petani tidak perlu bingung lagi dengan permasalahan jalan kebun kelapa sawit yang rusak dan kekurangan pupuk. Karena semua hal tersebut akan dipenuhi melalui dana alokasi Sarpras.
"Tanpa dukungan dana Sarpras maka petani kelapa sawit akan semakin sulit. Boro-boro mau bangun jalan, untuk memenuhi kebutuhan pupuk saja sudah sulit," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia meminta, kepada BPDPKS untuk mempermudah kelompok tani di Bengkulu memperoleh dana Sarpras. Jika petani terkendala kelembagaan, maka BPDPKS bisa membantu mereka untuk membentuk kelembagaan.
"Kalau masalahnya karena tidak ada koperasi kelapa sawit, ya harus dibantu mereka sampai itu terbentuk," tutupnya.
Komentar Via Facebook :