Berita / Nusantara /
Mayoritas Kawasan SM Rawa Singkil Masih Utuh, Kebun Sawit akan Direstorasi Bertahap
Jakarta, elaeis.co - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan bahwa lebih dari 95% kawasan Suaka Margasatwa (SM) Rawa Singkil yang luasnya lebih dari 82 ribu hektar di Provinsi Aceh masih dalam kondisi utuh. SM ini merupakan komponen penting dari Kawasan Ekosistem Leuser yang luasnya mencakup lebih dari 2,6 juta hektar.
“Saat ini kami sedang menangani vegetasi non-hutan kurang dari 5% dari luas SM Rawa Singkil yang terkena dampak perambahan dan masalah lainnya, melalui penegakan hukum kolaboratif dan keterlibatan masyarakat,” kata Siti dalam siaran pers dikutip Kamis (15/8).
“Pada saat ini Tim Gakkum terpadu sudah beberapa minggu ada di lapangan dan saya dilaporkan secara berkala dari lapangan,“ tambahnya.
Menurutnya, saat ini revegetasi alami terus mengalami kemajuan pasca perambahan di beberapa bagian vegetasi non-hutan, yang akan dilengkapi dengan pengayaan spesies vegetasi lokal. “Sedangkan untuk kawasan vegetasi non hutan yang ditanami kelapa sawit, akan kami restorasi secara bertahap,” tegasnya.
Siti juga menyoroti temuan analisis NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) di SM Rawa Singkil yang dilakukan tim KLHK.
“Analisis satelit resolusi tinggi dan pemeriksaan lapangan memastikan bahwa lebih dari 95% Suaka Margasatwa Rawa Singkil masih dalam kondisi utuh,” tegas Menteri Nurbaya.
Menteri Nurbaya menjelaskan bahwa dengan lebih dari 95% vegetasi hutan gambut yang masih utuh di Suaka Margasatwa, maka tujuan FOLU Net Sink pasti akan tercapai dengan baik. Bahkan ekosistem ini telah memenuhi target iklim FOLU Net Sink jauh sebelum batas waktu tahun 2030.
“Status FOLU Net Sink di Kawasan Ekosistem Leuser tetap stabil dan sangat positif, didukung oleh citra satelit resolusi tinggi dan bukti-bukti di lapangan. Kami yakin Indonesia akan tetap berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan FOLU Net Sink 2030. Kita akan terus menjadi negara adidaya dalam memerangi krisis iklim berkat hutan alam dan sumber daya karbon biru yang luas,” tegasnya.
“Pencapaian FOLU Net Sink sebelum target tahun 2030 di Kawasan Ekosistem Leuser menambah kepercayaan diri kami untuk terus melindungi badak, orangutan, harimau, dan gajah Sumatera di rumah mereka di Ekosistem Leuser,” tambahnya.
Menteri menegaskan bahwa Indonesia tidak akan pernah goyah dari status negara adidaya dalam menghadapi krisis iklim.
Komentar Via Facebook :