Berita / Serba-Serbi /
Minyak Goreng
Media Asing Mengira RI Konsumsi Minyak Jelantah
Ketua Umum APJETI Matias Tumanggor. (Dok. Pribadi)
Jakarta, elaeis.co - Banyak pihak yang tidak memahami kebijakan larangan ekspor minyak goreng (migor) dan bahan baku migor yang berlaku mulai Kamis (28/4/2022) hingga pasokan melimpah.
Salah satu pihak yang salah menduga terkait kebijakan yang disampaikan Presiden Joko Widodo itu adalah kalangan media asing.
"Saya beberapa waktu lalu, setelah kebijakan larangan ekspor ini diterapkan, pernah diwawancarai oleh wartawan yang mengaku dari salah satu media online yang berkedudukan di Singapura," kata Matias Tumanggor kepada elaeis.co, Rabu (4/5/2022).
Matias adalah Ketua Umum Asosiasi Pengumpul Minyak Jelantah untuk Energi Baru dan Terbarukan Indonesia (APJETI).
"Saya lupa nama media dan wartawannya. Kalau tak salah nama medianya ada Fresh Market atau Agro, maaf saya lupa," Matias menambahkan.
Ia menduga pertanyaan itu muncul karena pihak media tersebut melihat salah satu yang ikut dilarang pemerintah Indonesia untuk diekspor adalah minyak jelantah atau used cooking oil (UCO).
"Sepertinya orang luar itu melihat dengan turut dihentikannya ekspor minyak jelantah, maka dianggap orang Indonesia itu mengonsumsi minyak jelantah sebagai minyak goreng, " kata Matias.
"Apa belum melimpah minyak gorengnya sehingga minyak jelantah pun ikut dilarang diekspor. Itu salah satu yang dia tanya ke saya," Matias menambahkan.
Ia mengaku sempat kaget dengan anggapan miring yang dimunculkan sang wartawan asing tersebut.
Terbersit di pikirannya kala itu untuk memarahi sang wartawan.
Namun ia mencoba bersabar dan kemudian menjelaskan ke sang wartawan kalau minyak jelantah bukan bahan baku pembuatan migor.
Matias mengatakan kalau minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan UCO adalah dua produk yang berbeda.
Kata dia ke sang wartawan kalau Indonesia tidak pernah menggunakan ulang minyak jelantah atau UCO untuk migor.
"Agak panjang lebar juga saya menjelaskan si wartawan itu, baru dia paham," tegas Matias Tumanggor.







Komentar Via Facebook :