https://www.elaeis.co

Berita / Peternakan /

Membagongkan! Hewan Penular Rabies di Pekanbaru Capai Puluhan Ribu

Membagongkan! Hewan Penular Rabies di Pekanbaru Capai Puluhan Ribu

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau drh, Rahmat Setiyawan


Pekanbaru, Elaeis.co - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau mencatat kota Pekanbaru menjadi wilayah dengan jumlah hewan penular rabies (HPR) terbanyak di Riau. Dimana jumlahnya mencapai 74.895 ekor.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau drh, Rahmat Setiyawan mengatakan dari 74.895 ekor tadi terbagi atas tiga kelompok hewan. Yakni anjing sebanyak 44.694 ekor, kucing 29.800 ekor, dan kera 401 ekor. 

Untuk jumlah kecamatan tertular sebanyak 11 kecamatan, terancam sebanyak dua kecamatan.

"Rabies itu ada dan jangan takut selama mevaksinkan hewan penular rabies ke dokter hewan terdekat," kata Rahmat kepada elaeis.co, Selasa (12/10).

Lanjutnya, wilayah kedua dengan HPR tinggi adalah Kabupaten Kampar yakni mencapai 56,997 ekor. Ini terbagi atas anjing 34.073 ekor, kucing 22.619 ekor, kera 305 ekor. Sementara kecamatan tertular 16.

Dari jumlah itu terancam 51.329 ekor dengan terdiri atas anjing 29.256 ekor, kucing 21.795 ekor, kera 278 ekor dengan jumlah kecamatan tertular sebanyak 0 dan terancam 20 kecamatan.

"Untuk total populasi HPR di Riau ada sebanyak 448.526 ekor dan tersebar di 165 kecamatan," tuturnya.

Rahmat mengatakan hingga Agustus 2021 pihaknya mencatat ada sekitar 11 ribu ekor HPR yang telah divaksin. Sementara pihaknya menargetkan 70 persen jumlah total HPR tadi divaksin di wilayah Riau.

Untuk wilayah Kuantan Singingi sebanyak 7 ekor HPR yang telah divaksin, Inhu 629, Siak 1.370, Kampar 471, Rohul 184, Bengkalis 738, Rohil 1.055, Pekanbaru 4.230, dan Dumai 403. Sementara Kepulauan Meranti, Pelalawan dan Inhil tercatat nihil.

Menurutnya yang menjadi tantangan dalam rabies di Riau yakni masih kurangnya kesadaran masyarakat akan resiko bahayanya rabies dan HPR. Untuk itu pihaknya terus lakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap resiko tadi.

"Masih banyak pemburu hewan yang enggan anjingnya untuk divaksin. Selain itu juga biaya yang cukup besar untuk menuntaskan rabies di Riau. Kemudian juga sumber daya manusianya yang masih terbatas," ujarnya.

"Kita tetap mengimbau kepada masyarakat silahkan bawa hewan peliharaannya ke rumah sakit hewan terdekat untuk divaksin," imbuhnya.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :