https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Mendag Diminta Buat HET untuk Stabilkan Harga Pupuk Non Subsidi

Mendag Diminta Buat HET untuk Stabilkan Harga Pupuk Non Subsidi

Ilustrasi. Foto: Pupuk Indonesia


Pekanbaru, elaeis.co - Pengurus DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) mengingatkan Menteri Perdagangan (mendag) M. Lutfi agar tidak hanya fokus menyelesaikan dampak yang muncul akibat kebijakan DMO dan DPO untuk stabilisasi harga minyak goreng (migor). Petani masih punya masalah lain yang sangat membebani biaya produksi.

"Tadi malam saya dan Pak Tolen Ketaren, Ketua Umum DPP SAMADE, ikut rapat secara daring dengan Pak Mendag soal dampak kebijakan DMO dan DPO ke petani sawit," kata Fery Harianja, anggota Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE), kepada elaeis.co, Senin (31/1/2022).

Kata dia, selain mengingatkan Mendag soal jatuhnya harga tandan buah segar (TBS) akibat kebijakan DMO dan DPO, ia dan Tolen Ketaren secara bergantian mengingatkan soal problem petani lainnya yakni naik tajamnya harga pupuk nonsubsidi.

Menurutnya, penyelesaian masalah harga pupuk bukan hanya untuk kepentingan petani sawit, tetapi juga petani padi dan subsektor pertanian lainnya.

"Tadi malam usul saya, alhamdulillah, didengar oleh Pak Mendag. Saya usulkan agar Pak Mendag membuat harga eceran tertinggi (HET) pupuk kimia untuk para petani dari beragam subsektor pertanian," kata Magister Lingkungan dari Universitas Riau itu.

Dia juga mengingatkan, jika tujuannya hanya untuk menekan inflasi, maka upaya menekan harga migor tidaklah cukup. Apalagi cara menekan harga migor malah membuat petani sawit sengsara karena harga TBS terkena imbas kebijakan DMO dan DPO itu.

Menurutnya, menekan harga pupuk dengan berbagai cara akan membuat beban petani berkurang sehingga produktivitas bisa meningkat.

"Sangat disyukuri Mendag berjanji segera membicarakan hal ini dengan para pengusaha pupuk untuk mencari solusinya," sebutnya. 


 

Komentar Via Facebook :