Berita / Bisnis /
Mendag: PE Maksimal USD200 dan Harga TBS Minimal Rp3000
Jakarta, elaeis.co - Menteri Perdagangan, Muhammad Lufti mengusulkan kepada Menteri Keuangan agar Pungutan Ekspor (PE) diturunkan dari USD375 menjadi USD200 dan Bea Keluar (BK) ditetapkan flat USD288.
"Jadi antara PE dan BK itu tidak akan lebih dari USD488. Angka ini jauh berbeda dengan usulan dari banyak kalangan yang sampai membuat resah lantaran angkanya sampai USD805-USD807," kata Lufti dalam sebuah rekaman pembicaraan antara Lufti dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, yang didapat elaeis.co.
Baca juga: Migor dan Kelapa Sawit berpolemik, Ini Kata Opung Luhut
Sumber elaeis.co menyebut bahwa rekaman pembicaraan itu ada sebelum konfrensi pers Update Ketersediaan dan Keterjangkauan Minyak Goreng, berlangsung.
"Kita kepingin, pokoknya harga TBS petani itu enggak boleh lebih rendah dari Rp3000, saya minta maaf Pak Menko bukan Rp2500 karena ini sudah diturunkan Pak Menko (PE nya), kita enggak mau..." omongan Lufti dipotong oleh Luhut,"Bagus itu kalau enggak Rp3000 lebih baik lagi,"
"Pokoknya kalau keluar dari Rp3000 kita enggak bakal ngomong-ngomongan apa, Opung Sahat ini Pak Menko," kata Lufti yang kemudian dipotong lagi oleh Luhut.
"Ya udah Pak Sahat tegasnya itu bikin sampai Rp3000 Pak," ujar Luhut. Sahat yang disebut Luhut tadi adalah Sahat Sinaga yang sehari-hari adalah Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).
Baca juga: Mendag Lufti: 302.032 Ton CPO Siap Dikirim ke Luar Negeri
"Iya pokoknya kita turunkan PE nya kita maksimalkan juga buat ibu Menteri Keuangannya, tapi tidak akan lebih dari USD488 pungutan ini. Besok pagi surat ini sudah jalan pak Menko," ujar Lufti.
Sebelumnya Lufti juga menyebut bahwa paling lambat sebelum Jumat pekan ini, 2 juta ton Crude Palm Oil (CPO) group perusahaan sudah keluar biar bisa segera membeli kembali TBS petani.
Komentar Via Facebook :