https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Menggeber Peluang Ekspor ke Dua Negara

Menggeber Peluang Ekspor ke Dua Negara

Ilustrasi. (Net)


Jakarta, Elaeis.co - Pada 2020 lalu, Arab Saudi merupakan negara peringkat ke-21 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia dengan nilai USD 1,34 miliar.

Sedangkan, sebagai negara asal impor Indonesia, Arab Saudi menempati posisi ke-14 dengan nilai USD 2,61 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi di antaranya adalah mobil penumpang, minyak kelapa sawit, ikan, kayu lapis, dan kain. Sedangkan impor utama Indonesia dari Arab Saudi plastik, kimia organik, kacang-kacangan, produk kimia dan susu.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Arab Saudi, Muhammad Rivai Abbas mengatakan, Arab Saudi memiliki jumlah penduduk sebanyak 34,71 juta jiwa. 

Dari jumlah tersebut, terbagi tiga sasaran pasar produk Indonesia, yaitu pasar reguler sebesar 21 juta jiwa atau 70 persen, pasar ekspatriat sebanyak 14 juta jiwa, serta pasar haji dan umroh.

“Pasar Arab Saudi merupakan pasar yang terbuka, artinya produk harus berkompetisi dari segi harga, kualitas dan keberlanjutan karena seluruh negara di dunia mencoba memasuki pasar Arab Saudi. Untuk itu, para eksportir Indonesia harus mempersiapkan produknya agar dapat bersaing," kata Rivai dalam keterangannya.

Lainnya halnya dengan UEA, memiliki penduduk sekitar 9,83  juta jiwa dan dari jumlah tersebut, 11 persennya adalah penduduk asli UEA yang disebut emirati sementara sisanya adalah pendatang, secara umum perdagangan di sini masih dikenakan bea masuk sekitar 5 persen.  

Produk ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya minyak kelapa sawit, perhiasan, monitor, kendaraan, dan papan kertas. Sementara impor utama  Indonesia  dari UEA di antaranya bensin, besi, aluminium tidak ditempa, kimia organik, dan plastik.

Saat ini, Indonesia dan UEA juga sedang melakukan perundingan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA). Salah satu dari perundingan ini, mengenai pengurangan hambatan tarif.

"Diharapkan dengan adanya perundingan itu, neraca perdagangan Indonesia dengan UEA dapat naik dua hingga tiga kali lipat kedepannya,” ujar Kepala ITPC Dubai UEA  Muhammad Khomaini.

Komentar Via Facebook :