Berita / Sumatera /
Menunggu Pabrik Minyak Sawit Mentah di Seluma
Bengkulu, elaeis.co - Jika tidak ada aral melintang, tidak lama lagi di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu bakal didirikan pabrik minyak sawit mentah atau CPO.
Pabrik ini rencananya akan dibangun oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan APKASINDO dengan biaya bersumber dari APBD/program pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan sosial atau (PMKS) sebesar Rp100 miliar.
Menurut Ketua DPD APKASINDO Seluma, Joni Midarlino, pabrik ini rencananya dibangun di wilayah Kelurahan Babatan, Kecamatan Sukaraja.
"Lahan lokasi pembangunan pabrik sudah ada seluas 17 hektare yang dihibahkan oleh masih. Kita berharap DPP APKASINDO dan Pak Bupati Seluma bisa terus berkoodinasi agar pembangunan pabrik ini bisa segera terealisasi," kata Joni kepada elaeis.co, Jumat (9/9).
Joni berharap dengan adanya pabrik ini nantinya seluruh TBS petani bisa terserap dan harganya jauh lebih baik. Sebab selama ini masih sering terjadi ketimpangan harga yang cukup jauh antara petani swadaya dan mitra. Perbedaannya berkisar Rp 300-500 per kilogram.
"Semoga adanya pabrik ini nantinya bisa mendongkrak harga TBS kelapa sawit di daerah," kata Joni.
Joni juga berjanji akan memperkuat kelembagaan dengan petani sawit swadaya di daerah. Ini dilakukan agar petani swadaya bisa memiliki nilai tawar yang lebih kuat.
Untuk memperkuat kelembagaan petani swadaya, pihaknya mendorong petani swadaya agar menjalin kemitraan dengan PKS. Kemitraan dengan perusahaan harus lebih diperkuat guna menjaga keberlangsungan rantai pasok.
"Kemitraan yang sinergis antara korporasi dan petani bisa dilakukan melalui penguatan kelembagaan di tingkat petani dengan menerapkan prinsip keterbukaan dan tata kelola manajemen, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara petani dan perusahaan," ujarnya.
Menurut Joni, kemitraan merupakan elemen penting dalam industri sawit karena terkait aspek persaingan usaha dan keberlanjutan industri ke depan.
Bahkan lebih jauh Joni mengatakan bahwa kemitraan petani dengan perusahaan perkebunan sawit merupakan kunci dasar kekuatan dalam peningkatan daya saing.
Selain itu, rantai pasok industri sawit tidak bisa dipisahkan antara petani dan perusahaan. Jika ada hambatan dalam rantai pasok tersebut maka akan berdampak pada keberlangsungan industri sawit itu sendiri.
"Pola kemitraan petani-perusahaan sawit harus sejalan dan satu visi, jangan sampai ada salah paham, ini bisa membahayakan industri sawit," ujarnya.
Komentar Via Facebook :