https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Menurut BPDPKS, 4 Masalah Ini Sering Dihadapi Industri Sawit Indonesia

Menurut BPDPKS, 4 Masalah Ini Sering Dihadapi Industri Sawit Indonesia

Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Sunari. (Tangkapan layar)


Jakarta, Elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) didirikan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan industri kelapa sawit di Indonesia.

Menurut Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Sunari, ada tiga permasalahan yang sangat menganggu industri kelapa sawit Indonesia saat ini.

Pertama, produksi sawit Indonesia saat ini masih rendah karena usia kelapa sawit dominan memasuki 25 tahun. Menurut Suheri, rendahnya produktivitas ini menjadi persoalan yang perlu ditindaklanjuti dengan melakukan replanting.

"Karena itu, kita terus mendorong replanting. Apalagi produksi CPO sawit rakyat masih diangka 2,5 juta ton per hektare dalam satu tahun," kata Sunari yang ditengok Elaeis.co, Kamis (21/10).

Menurutnya, jumlah tersebut jauh dari produksi multinasional korporasi yang menyentuh angka 6 sampai 7 ton per hektare dalam satu tahun.

"Nah, karena itu keterampilan petani sangat dibutuhkan. Petani merupakan ujung tombaknya. Maka itu perlu ditingkatkan dan belanja program di bidang pendidikan dan pelatihan untuk petani," kata dia.

Permasalah kedua, kualitas benih yang tidak baik perlu diperhatikan. Untuk itu Suheri mendorong agar benih harus bersertifikat SNI dengan persen tenera 97,5. 

"Nah, dengan menggunakan benih yang bagus dan baik, sudah pasti juga produksi TBS baik," kata dia.

Persoalan ketiga, kurangnya sarana dan prasarana dalam aspek pengolahan, transfortasi dan penyimpanan. 

Dan yang keempat, masih adanya kampanye negatif dari dalam maupun luar negeri tentang sawit baik dalam aspek lingkungan, kesehatan maupun soal sosial budaya.

Komentar Via Facebook :