https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Merantau ke Rohul, Kini Iwan Jadi Toke Sawit

Merantau ke Rohul, Kini Iwan Jadi Toke Sawit

Iwan S Manurung sedang menyaksikan proses sortir TBS di sebuah PKS ditemani seorang satpam (Dok. pribadi)


Pasir Pangaraian, Elaeis.co - Iwan S Manurung tak pernah menyangka, keputusannya merantau dari Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, ke Rokan Hulu (Rohul), Riau, di tahun 2008 akan berbuah manis. Kini, di Desa Kabun, Kecamatan Kabun, orang mengenalnya sebagai toke sawit.

“Kebun sawit punya, tak usahlah saya sebut luasnya, yang penting cukup-cukup makanlah,” katanya memulai pembicaraan dengan Elaeis.co, Senin (18/10/2021).

Sepertinya lelaki kelahiran tahun 1978 ini tidak mau banyak cerita soal kebun sawitnya karena bukan aset itu yang membesarkan namanya. Orang di daerah itu mengenalnya karena punya ram, namanya Lawrensia Ram Group.

“Saya dan keluarga besar saya yang mengelolanya. Dibangun tahun 2014, pas Presiden Jokowi menang pemilu, saat itulah ram kami berdiri,” sebutnya.

Sejak memulai usaha, ram tersebut berkembang pesat. Para petani di kawasan itu senang berbisnis dengan Iwan karena tak pernah merasa dirugikan. “Kami bayar tunai ke petani yang mengantarkan buah sawitnya. Begitu diantar, kita periksa sebentar buah sawit mereka, langsung dibayar,” bebernya.

“Kami bayar tinggi tandan buah segar (TBS) petani. Sekarang harga TBS di ram kami Rp 2.745/kg, beda harga dengan pabrik cuma Rp 30. Sangat tipis, dari selisih itulah untung kami,” tambahnya.

Dia berani ambil untung tipis karena jarak ram ke pabrik kelapa sawit (PKS) cukup dekat sehingga tidak banyak makan biaya transportasi. “Minyak tiga liter pun enggak habis untuk mengantarkan TBS dari ram kami ke PKS terdekat. Memang cukup hemat biaya transportasi kami,” ujarnya.

Karena pasang harga tinggi, otomatis buah yang masuk ke ramnya melimpah. “Kirim ke PKS bisa sampai enam truk tronton per hari. Masing-masing tronton berisi sekitar 30-35 ton TBS. Dari PKS kami menerima pembayaran tunai, besaran sortasi 4 sampai 5 persen,” paparnya.

Berkat ketekunannya, dalam waktu dekat Iwan akan mengembangkan usaha ke Kabupaten Kampar. “Mau bangun ram baru,” ungkapnya.

Selain ram, Iwan juga punya sumber pemasukan lain. “Saya dipercaya sejumlah PKS menjadi penyuplai kebutuhan tertentu di internal pabrik,” jelasnya. 


 

Komentar Via Facebook :