https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Milenial, Ayo Lanjutkan Keberhasilan Industri Kelapa Sawit

Milenial, Ayo Lanjutkan Keberhasilan Industri Kelapa Sawit

Dony Yoga, Ketua Gapki Sulawesi. Foto: tangkapan layar


Jakarta, Elaeis.co - Industri kelapa sawit terbukti memberikan kontribusi besar bagi pendapatan negara di masa pandemi. Kelapa sawit juga mendongkrak ekonomi rakyat.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sulawesi, Dony Yoga, mengatakan, sawit adalah komoditas yang memilikit ratusan produk turunan yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

"Sawit menjadi bahan baku pembuatan sabun, sampo, odol, minyak goreng sawit. Bahkan ke level bahan bakar, sawit sudah dibuat menjadi biodiesel B30 dan bioavtur yang sudah berhasil diuji kelayakannya dipakai untuk pesawat terbang," katanya.

Penjelasan tentang ragam manfaat kelapa sawit itu dia ungkapkan dalam webinar bertema "Industri sawit sebagai lokomotif pembanguan ekonomi, sosial, dan ekologi kawasan Indonesia timur" yang diselenggarakan PalmOil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dan Mahasiswa Peminat Sosial Ekonomi Pertanian (Misekta) Universitas Hasanuddin, Jumat (17/12) kemarin.  

Kelebihan sawit tidak hanya di fungsi serba gunanya, tapi juga karakternya sebagai tanaman tahunan berkelanjutan yang tidak membutuhkan areal cukup luas. Di tanah seluas 1 hektar, petani swadaya bisa menanam 130 batang sawit dan mulai menikmati produksinya di umur 3 sampai 25 tahun.

"Lebih efisien dalam penggunaan lahan dibandingkan komoditas minyak nabati lainnya seperti bunga matahari dan kedelai," jelasnya.

Kesempatan itu juga digunakan Dony untuk menjelaskan bahwa perusahaan kelapa sawit terus berperan aktif membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan. Salah satunya lewat pola inti-plasma. 

"Upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) juga dilakukan lewat berbagai program pemberdayaan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR)," tukasnya.

Saat ini banyak perusahaan sawit juga telah menjadi pelopor penyelamatan lingkungan. Kawasan hutan, rawa, mangrove, sumber air, karst, dan sempadan sungai, katanya, merupakan areal yang tidak boleh ditanami pohon sawit.

"Nah, larangan ini sudah diterapkan oleh para pelaku usaha, salah satunya PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk. Larangan lain yang diterapkan adalah berburu satwa dan menyalakan api atau membakar lahan. Komitmen ini dijalankan agar kelestarian lingkungan tetap terjaga," sebutnya.

Dia berharap mahasiswa dan generasi milenial melihat fakta tentang industri sawit secara objektif. Kaum muda juga diajak mempersiapkan diri meneruskan perjuangan menjadikan sawit sebagai motor utama penggerak perekonomian nasional.

"Peran milenial sangat penting karena merupakan ujung tombak penerus keberhasilan industri kelapa sawit ke depan dengan membuktikan fakta-fakta objektif tentang perkebunan," tutupnya. 


 

Komentar Via Facebook :