Berita / PSR /
Minimnya Informasi Membuat Petani Banyak Pakai Bibit Abal-abal
Kaltim, elaeis.co - Penggunaan bibit palsu masih banyak terjadi di lini petani kelapa sawit. Tidak terkecuali di wilayah Kalimantan Timur.
Menurut Ketua DPD APKASINDO Kutai Kartanegara (Kukar), Daru Widiyatmoko, perihal ini yang perlu digarisbawahi adalah akibat sedikitnya informasi yang didapat oleh petani. Terutama petani swadaya yang berada di pelosok daerah. Dimana mereka tidak mengetahui sumber bibit unggul dimana.
"Masih banyak petani yang awam tentang tata kelola kelapa sawit. Misalnya mengetahui lokasi dimana membeli bibit kelapa sawit. Mereka tidak mendapat informasi baik dari media asosial, kelompok dan sebagainya," kata Daru saat berbincang dengan elaeis.co, sore kemarin.
Lantaran ketidaktahuan itu lanjutnya, petani nekat membeli kepada oknum yang datang menawarkan. Akhirnya terjebak dengan harga murah.
Tak hanya itu, banyak petani yang juga terdesak dan putus asa karena tidak kunjung mendapatkan bibit meski lahan untuk bercocok tanam sudah siap. "Kadang niat sudah bulat, semangat sudah terkumpul, justru tidak kunjung mendapatkan bibit. Akhirnya membeli yang cepat dapat," paparnya.
Selain itu, perusahaan atau produsen penyedia bibit saat ini juga kewalahan untuk penyediaan bibit bermutu. Hal ini lantaran permintaan tinggi. Akhirnya menciptakan antrian panjang.
"Sebaiknya, sebagai petani sawit modern, sebelum membersihkan lahan, petani mencari bibit terlebih dahulu. Jadi jika pun antri, bisa memperkirakan kapan akan mendapatkan benih. Setidaknya petani juga harus melek tata kelola kelapa sawit," kata dia.
Pemerintah juga seharusnya melakukan edukasi atau sosialisasi kepada petani. Sehingga ada peran pemerintah yang mendukung petani khususnya dalam memperoleh bibit bermutu.
"Untuk melakukan pemesanan sebetulnya mudah. Kita hanya melampirkan SKT dan KTP. Bukan rumit seperti yang diinformasikan saat ini," imbuhnya.
Komentar Via Facebook :