Berita / Sumatera /
Minyak Goreng Hambat Laju Inflasi di Sentra Sawit ini
Medan, elaeis.co - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut), Nurul Hasanudin, mengingatkan bahwa inflasi tahunan di daerah itu harus jadi perhatian karena berada di atas nasional dalam beberapa bulan terakhir.
"Sumut mengalami inflasi sebesar 5,62 persen secara nasional atau year-on-year (YoY), sedangkan nasional hanya 4,94 persen," katanya dalam jumpa pers, Senin (1/8).
Untungnya, secara tahun kalender, inflasi Sumut mencapai 4,50 persen. Sedangkan secara month-to-month (mtm), inflasi Sumut di bulan Juli sebesar 0,31 persen, turun dibandingkan bulan Juni sebesar 1,40 persen.
"Meski tetap inflasi, tetapi melemah jika dibandingkan dengan Juni 2022," sebutnya.
Dari 11 kelompok pengeluaran yang memberi andil terhadap inflasi di Sumut, hanya dua diantaranya yang mengalami deflasi pada Juli 2022. Yakni Kelompok Minuman, Makanan dan Tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen, dan Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rumah Tangga yang juga deflasi sebesar 0,02 persen.
Kelompok pengeluaran lainnya yaitu Kelompok Pakaian dan Alas Kaki mengalami inflasi 0,03 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,05 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,00 persen, Kelompok Transportasi sebesar 0,14 persen, Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,01 persen. Kemudian Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 0,03 persen, Kelompok Pendidikan sebesar 0,00 persen, Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 0,01 persen serta Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,07 persen.
Menurut Hasanudin, komoditas yang menyumbang inflasi Sumut pada Juli 2022 diantaranya cabai merah, angkutan udara, cabai rawit, sewa rumah dan bawang merah.
"Sedangkan deflasi disebabkan penurunan harga minyak goreng, daging ayam ras, tomat, sawi hijau dan brokoli," sebutnya.
Komentar Via Facebook :