Berita / Sulawesi /
Mitos dan Fakta Seputar Sawit Dibongkar di FEB Universitas Tadulako
Palu, elaeis.co - Lanjutkan kampanye positif sawit, Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) menggelar bedah buku dan diseminasi buku di Kota Palu, Sulteng pada Sabtu (9/11).
Kegiatan bedah buku dan diseminasi ini berlangsung berkat kerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako (untad) dan didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Bedah buku dan diseminasi buku untuk membahas mitos vs fakta sawit ini berlangsung di gedung serbaguna Pascasarjana Universitas Tadulako. Hadir Direktur Eksekutif PASPI INSTITUTE Dr Tungkot Sipayung dan beberapa dosen Universitas Tadulako sebagai pembahas.
Yakni Wakil Dekan Bagian Kemahasiswaan dan Alumni FEN Untad Chaerul Anam yang membahas isu ekonomi, Rostiati dari Fakultas Pertanian yang membahas isu sosial, lingkungan serta tata kelola dan kebijakan, serta Linda Ayu Rizka Putri dosen prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat yang membahas sawit dalam isu Gizi dan Kesehatan.
Chaerul Anam mengatakan, acara seperti itu sangat membantu mahasiswa dalam membentuk pemikiran yang kritis. "Terutama topik yang diusung kali ini sangat sesuai dengan kondisi selera konsumen sekarang," jelasnya dalam keterangan resmi FEB Untad dikutip Senin (11/11).
Dia menambahkan bahwa produksi sawit sangat membantu perekonomian Indonesia. "Selain sebagai sumber devisa, industri sawit juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, menggerakkan sektor ekonomi di kawasan pedesaan, menyerap tenaga kerja, serta dengan biodesel sawit dapat menurunkan defisit neraca migas," paparnya.
Pada sesi bedah buku, Tungkot Sipayung yang juga penulis buku, memaparkan mengenai sinopsis buku tersebut melihat dari sejarah Indonesia menjadi negara pengekspor terbesar di dunia baik dari hasil karet, pertanian, maupun gula.
Akan tetapi beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan ekspor bahkan menjadi menjadi pengimpor terbesar beberapa komoditas di dunia.
"Tetapi sawit tidak demikian. Untuk ekspor sawit, Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat dan berhasil menjadi produset sawit terbesar di dunia. Bahkan mengalahkan Amerika Serikat yang juga memproduksi minyak nabati di dunia," sebutnya.
Sementara itu, Rostiati memaparkan isu lingkungan dan menjelaskan mengenai tanaman sawit sebagai tanaman monokultura. "Walaupun memiliki kekurangan, tanaman sawit memiliki kelebihan dibandingkan dengan tanaman lainnya," katanya.
Linda Ayu menyoroti isu kesehatan yang sering dikaitkan dengan sawit "Minyak sawit bukan penyebab penyakit cardiovascular ataupun penyakit lainnya. Tapi penggunaannya yang berulang kali membuat kandungan di dalamnya menjadi berkurang yang mana dapat menyebabkan oksidasi," jelasnya.
Dia juga membantah mitos sawit adalah penyebab kolestrol. "Karena kolestrol itu tidak didapatkan dari sumber nabati," tandasnya.
Selain bedah buku ini, PASPI juga mengadakan lomba video konten creator yang mengedukasi tentang sawit di Indonesia. Pemenangnya langsung diumumkan pada acara tersebut.
Ke depan, PASPI dan BPDPKS akan terus meningkatkan level kegiatan serupa dan akan terus melakukan kerja sama dengan lembaga penelitian dan universitas untuk memperkenalkan sawit kepada masyarakat.
Komentar Via Facebook :