https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Musim Hujan, Saatnya Menguras Tabungan

Musim Hujan, Saatnya Menguras Tabungan

Hujan menyebabkan jalan di kebun sawit makin sulit dilewati. Foto: Febri/elaeis.co


Rengat, elaeis.co – Sudah beberapa pekan terakhir intensitas hujan makin tinggi di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Ini adalah masa-masa sulit bagi petani kelapa sawit yang tinggal di pelosok desa untuk mengeluarkan hasil panen.

Biaya operasional membengkak karena ada saja uang keluar untuk perawatan alat angkut tandan buah segar (TBS) dari kebun menuju gudang pengepul. Makanya tidak sedikit petani yang beranggapan bahwa musim penghujan identik dengan musimnya banyak pengeluaran. 

Iwan, warga Desa Durian Cacar, Kecamatan Rakit Kulit, mengatakan, kondisi jalan ke desanya rusak parah setelah diguyur hujan. Mobil pengangkut TBS tak jarah mengalami kerusakan karena terguling di jalan berlobang dan berlumpur.

“Kalau patah per sudah biasa. Onderdil ini rentan rusak karena beban yang cukup berat dibawa melewati medan yang juga berat,” katanya kepada elaeis.co, Sabtu (28/10).

"Pokoknya kalau sudah masuk musim hujan, hajablah kami. Pengeluaran makin besar, tenaga juga terkuras. Begini terus yang terjadi di setiap penghujung tahun,” tambahnya.

Dia mengakui membengkaknya pengeluaran adalah resiko yang harus ditanggung petani di pelosok. “Makanya kami terus teriak minta perbaikan jalan, supaya pemerintah desa maupun kabupaten mendengar dan memudahkan kami mencari makan,” tukasnya.

"Kalaulah dana sarpras dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) itu bisa diusulkan secara mandiri, tidak harus berkelompok, pasti di kampung kami peminatnya banyak," tambahnya.

Dia mengaku tak pernah menghitung berapa pengeluaran ekstra ketika musim hujan datang. “Tapi setiap tahun ada saja. Makanya kami jauh-jauh hari sudah menyimpan uang, untuk jaga-jaga buat kebutuhan di musim hujan,” sebutnya.
 

Komentar Via Facebook :