Berita / Internasional /
Nasib Petani di Peru pun Berubah Karena Sawit
Jakarta, elaeis.co - Tak hanya di Indonesia dan Malaysia, perkebunan kelapa sawit juga membuat hidup petani swadaya di Peru lebih sejahtera.
Ini sudah dibuktikan oleh Ana Villasis, seorang petani swadaya dari wilayah Ucayali. Wanita ini adalah salah satu dari sekian ribu petani di negara di kawasan Amerika Latin itu yang sejahtera karena menanam kelapa sawit.
“Ketika kami pertama kali tiba di sini, kami hanya memiliki sebuah rumah kecil beratapkan rumbia dan beralaskan tanah," kata Ana seperti dilansir laman RSPO, Sabtu (16/4/2022).
Setelah merintis menjadi petani sawit, Ana mengakui terjadi perubahan dalam hidup keluarganya. Kata dia, taraf ekonomi keluarganya meningkat pesat berkat hasil panen kelapa sawit.
"Bahkan putri saya kini sudah bisa kuliah di sebuah kampus swasta. Lalu, saya pun bisa membangun rumah yang jauh lebih nyaman sekarang, tak lagi beratapkan daun rumbia dan beralaskan tanah," kata Ana.
Rumah mereka pun kini sudah dilengkapi saluran air bersih, drainase, serta sudah dialiri listrik. Ia menyebutkan semua perubahan itu tidak akan mungkin terjadi jika bukan karena perkebunan kelapa sawit.
Lalu, bagaimana caranya sehingga Ana sebagai petani sawit skala kecil mampu meningkatkan taraf hidupnya dari sawit?
Ia mengisahkan, sudah empat tahun terakhir dirinya menjadi bagian dari rantai pasok dan rantai nilai bagi Grupo Palmas. Ini adalah sebuah perusahaan kelapa sawit swasta di Peru yang menerapkan seluruh prinsip perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan sebagaimana dicantumkan dalam roundtable on sustainable palm oil (RSPO).
"Sebagai petani sawit mitra binaan, saya telah menjadi bagian dari cadenas productivas atau rantai nilai yang dikembangkan Grupo Palmas. Petani kecil seperti saya dimasukkan ke dalam rantai pasok yang menempatkan petani kecil sebagai porosnya," jelasnya.
Ia mengatakan, sejak tahun 2015, model yang diterapkan Grupo Palmas telah memasukkan kondisi pembelian tandan buah segar (TBS) yang bertanggung jawab dan menjunjung tinggi kebijakan keberlanjutan perusahaan.
Setahu Ana, prinsip-prinsip keberlanjutan yang diterapkan Grup Palmas berpusat pada praktek berkebun sawit tanpa melakukan deforestasi, tidak ada pembangunan di lahan gambut, tidak ada eksploitasi, dan menghormati pekerja (No Deforestation, Peat and Exploitation/NDPE).
Karena menjalankan prinsip tersebut, Ana dan petani lain yang jadi mitra binaan Grup Palmas mendapatkan harga pembelian TBS yang adil dan pembayaran tepat waktu. Mereka juga mendapat kemudahan mengakses alat, sistem, dan mesin pertanian (alsintan).
"Kami juga mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan dan mengikuti pelatihan permanen guna memaksimalkan hasil perkebunan sawit kami dari pihak perusahaan," tukasnya.
Komentar Via Facebook :