Berita / Sumatera /
Nasib Petani Sawit di Teluk Meranti: Harus Keluarkan Biaya Besar Lantaran Jalan Rusak
Pekanbaru, elaeis.co - Bupati Pelalawan, Zukri Misran, menjadi orang pertama yang menyampaikan kondisi jalan rusak di wilayahnya dalam pertemuan Bupati/Walikota Se-Riau di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (14/7) malam.
Dalam penyampaiannya, mantan anggota DPRD Riau itu menyinggung nasib petani kelapa sawit di Teluk Meranti yang harus rela keluarkan banyak biaya untuk menjual hasil kebunnya.
Bagaimana tidak, kata orang nomor satu di Pelalawan itu, jalan menuju kawasan wisata Ombak Bono di wilayah itu hancur lebur. "Petani kelapa sawit harus mengeluarkan lebih banyak biaya agar dapat menjual hasil kebunnya," terangnya.
Saking parahnya, kata politisi PDI Perjuangkan itu, petani lebih memilih menggunakan transportasi air ketimbang jalur darat. Dengan kondisi itu tak jarang petani hanya dapat menikmati sebesar Rp500/kg jika harga kelapa sawit dibandrol di bawah Rp2.000/kg.
"Ini ibarat pemilik kebun disuruh tukang panen untuk panen sendiri (karena rugi)," ujarnya dihadapan Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhammad Iqbal, Syahrul Aidi, Effendi Sianipar dan Gubernur Riau Syamsuar.
Disamping itu, jalan tersebut juga menjadi akses menuju kawasan wisata ombak Bono. Namun jika kondisi jalan masih rusak parah, tidak kecil kemungkinan akan mengurangi minat wisatawan mancanegara untuk datang.
"Lintas Bono ini salah satu destinasi wisata internasional. Bahkan ada Ombak Bono Teluk Meranti, ini menjadi ombak sungai terbesar kedua di dunia. Kami butuh suporting soal infrastruktur. Kami bangun kawasan wisata Bono, itu habis dihantam abrasi," tandasnya.
Komentar Via Facebook :