Berita / Sumatera /
Negara Kecipratan Duit Sawit Bengkulu Rp694 Miliar
Bengkulu, elaeis.co - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bengkulu dan Lampung mencatat, hingga 30 Juli 2022 penerimaan negara dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Bengkulu mencapai Rp694 miliar.
Nilai penerimaan tersebut tercatat meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp412,4 miliar.
Kepala Seksi Pengawasan III Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bengkulu Satu, Rais Hassan mengatakan, penerimaan negara dari pajak di Bengkulu ini disumbang dari komoditas kelapa sawit.
"Bener, penerimaan negara di Bengkulu paling besar dari PPN komoditas sawit. Nilainya Rp694 miliar," kata Hassan, kemarin.
Hassan menjelaskan, dalam bisnis kelapa sawit, PPN yang diberlakukan terdiri dari pajak masukan dan pajak pengeluaran yang akan dipungut saat Pengusaha Kena Pajak (PKP) melakukan aktivitas jual-beli produk sawit.
Dimana, pajak pengeluaran adalah PPN yang harus atau wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) maupun Jasa Kena Pajak (JKP) pada pihak lain.
Di sisi lain, terdapat juga pajak masukan yang wajib dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak atas penerimaan BKP maupun JKP.
"Jadi, pada intinya ada dua PPN yang dikenakan di sektor kelapa sawit yakni pajak masukan dan pajak pengeluaran," ujar Hassan.
Hassan juga memastikan, tarif PPN yang dikenakan ke komoditas kelapa sawit bukanlah 11 persen melainkan hanya 1,1 persen dari harga jual.
Hal tersebut berdasarkan PMK-64/PMK.03/2022 tentang PPN atas Penyerahan Barang Hasil Pertanian Tertentu yang mengatur PPN BHPT dipungut dengan besaran tertentu sebesar 1,1 persen final dari harga jual.
"Untuk besaran pajaknya, pemerintah menetapkan tarif 1,1 persen dari harga jual yang berlaku mulai 1 April 2022. Besaran ini diperoleh dari hasil perkalian 10 persen dari tarif PPN yang berlaku saat ini. Sebelumnya, tarifnya hanya 1 persen," jelas Hassan.
Hassan berharap, harga TBS kelapa sawit di daerah bisa terus meningkat. Sehingga penerimaan negara dari PPN di Provinsi Bengkulu juga akan ikut meningkat.
"Kita dukung peningkatan harga TBS karena itu juga berdampak pada penerimaan negara di Bengkulu," ujarnya.
Komentar Via Facebook :