Berita / Sumatera /
Niat Bangun PKS Mini Buat Jamin Harga TBS Petani
Medan, Elaeis.co - Dinas Perkebunan Sumatera Utara (sumut) berancang-ancang membangun pabrik kelapa sawit (PKS) mini di sejumlah daerah sentra perkebunan sawit rakyat. Kehadiran PKS mini diharapkan bisa menjaga stabilitas harga TBS petani sawit swadaya.
Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Lies Handayani Siregar, mengatakan, rencana pembangunan PKS mini merupakan bagian dari program sarana dan prasarana (sarpras) sebagai kelanjutan dari program peremajaan sawit rakyat (PSR). “Sedang disosialisasikan, termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi para petani,” katanya kepada Elaeis.co, Senin (12/7).
Menurutnya, pembangunan PKS mini akan didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Karena sumber pendanaannya sama, maka syarat program sarpras juga hampir sama dengan PSR.
“Pembangunan PKS mini itu baru bisa terwujud dengan sejumlah syarat. Salah satunya para petani swadaya harus tergabung dalam wadah koperasi dengan total luasan kebun sawit minimal 2.500 hektar dalam satu hamparan,” jelasnya.
Dinas Perkebunan Sumut saat ini tengah mendata di mana saja ada kelompok tani (poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan) kelapa sawit. “Agar bisa terkumpul luasan lahan 2.500 hektar yang dipersyaratkan BPDPKS,” sebutnya.
Sembari mencoba memenuhi persyaratan yang ditentukan, Dinas Perkebunan Sumut juga tengah menunggu petunjuk teknis dari BPDPKS tentang pengadaan PKS mini bagi petani swadaya. “Belum bisa melangkah terlalu jauh karena sampai saat ini belum ada pedoman umum pelaksanaannya,” tukasnya.
Dia berharap pembangunan PKS mini bisa segera terealisasi. “Kalau ada PKS mini, harga TBS bisa stabil. Hasil panen petani swadaya dibeli sesuai dengan harga yang ditetapkan dan diumumkan oleh Dinas Perkebunan Sumut setiap hari Rabu,” bebernya.
Ia juga yakin PKS mini akan mematahkan dominasi pengepul dan ram yang selama ini sesukanya menentukan harga TBS petani swadaya. “Pengepul dan ram itu ada karena petani sawit swadaya masih sendiri-sendiri, belum terbangun kelembagaan. Situasi ini yang kita harapkan bisa diubah agar posisi petani sawit swadaya bisa kuat,” pungkasnya.
Komentar Via Facebook :