Berita / Nasional /
Nilai Tukar Petani naik 0,49 persen, Sawit Ikut Berkontribusi
Jakarta, elaeis.co - Kesejahteraan petani terus meningkat. Ini tercermin dari naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat NTP nasional pada September 2022 mencapai 106,82, naik 0,49 persen dibanding NTP bulan Agustus 2022.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani.
"NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi," katanya melalui keterangan resmi BPS, Senin (3/10).
Menurutnya, kenaikan NTP September disebabkan It naik sebesar 1,62 persen Ib naik sebesar 1,13 persen. Artinya, yang diterima petani lebih tinggi 0,49 persen dari yang harus dibayar petani.
"Komoditas penyumbang It adalah kelapa sawit, gabah, kopi, dan cabai rawit. Sedangkan pengeluaran petani bertambah akibat kenaikan harga bensin, beras, rokok kretek filter, dan tarif angkutan bermotor dalam kota," jelasnya.
Pada September 2022, NTP Provinsi Sulawesi Barat mengalami kenaikan tertinggi (6,20 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan terbesar (6,24 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
Berdasarkan subsektornya, kenaikan NTP ditopang Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) sebesar 1,49 persen, dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) sebesar 0,62 persen.
Sedangkan Subsektor Tanaman Hortikultura (NTP-H) turun 1,86 persen, Subsektor Peternakan (NTP-T) turun sebesar 0,87 persen, dan Subsektor Perikanan (NTN-P) turun sebesar 1,17 persen.
Komentar Via Facebook :