Berita / Nasional /
NTP di 23 Provinsi Naik, Perkebunan Rakyat Jadi Pendorong Utama
Jakarta, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Oktober 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen, tepatnya naik dari 106,82 pada September menjadi 107,27 pada Oktober.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto, mengatakan, peningkatan NTP Oktober disebabkan It naik 0,29 persen sedangkan Ib mengalami penurunan 0,13 persen.
"Penyumbang utama It adalah komoditas kelapa sawit, gabah, kopi, dan gambir. Kemudian untuk Ib, penyumbang utamanya adalah cabai merah, telur ayam ras, dan cabai rawit," jelasnya melalui video conference Berita Resmi Statistik BPS, Selasa (1/11).
Menurutnya, kenaikan terjadi di 23 provinsi dan yang tertinggi tercatat di Bengkulu sebesar 3,92 persen. "Sementara NTP Provinsi Sulawesi Utara mengalami penurunan terbesar dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya, mencapai 1,80 persen," sebutnya
Berdasarkan subsektornya, kenaikan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-R) yang mencapai 1,70 persen. It petani subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan 1,53 persen dan Ib-nya turun 0,16 persen.
"Komoditas perkebunan yang mengalami kenaikan harga adalah kelapa sawit, kopi, gambir, cengkeh, kakao, pinang dan tebu," ungkapnya.
Sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di subsektor tanaman hortikultura (NTP-H), yakni sebesar 4,14 persen. Komoditas utama yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, kol, kubis, kentang, tomat, wortel, mangga, terong.
Pada Oktober 2022 terjadi penurunan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,33 persen yang disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, tembakau.
Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Oktober 2022 sebesar 106,76 atau turun 0,10 persen dibanding NTUP bulan September.
Komentar Via Facebook :