Berita / Nusantara /
NTP Nasional 2022 Naik 2,57 Persen, Tanaman Perkebunan Rakyat Paling Berkontribusi
Jakarta, elaeis.co - Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional masih bergerak positif di tahun 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa NTP nasional sepanjang tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar 2,57 persen dibandingkan tahun 2021.
"Dari catatan BPS, NTP nasional mulai Januari hingga Desember 2022 sebesar 107,33. Sementara NTP tahun 2021 hanya sebesar 104,64," kata Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/1).
Dari lima subsektor penyusunan yang ada, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat menjadi yang paling berkontribusi dengan nilai NTP sebesar 126,22. Jumlah ini meningkat 4,34 persen dibandingkan tahun 2021 yakni 120,97.
Kemudian subsektor Tanaman Hortikultura di tahun 2022 tercatat sebesar 108,74 atau naik 7,03 persen dari tahun 2021 yakni sebesar 101,60. Selanjutnya subsektor Perikanan, tahun 2022 tercatat sebesar 105,74 atau naik 1,71.
Kemudian subsektor Peternakan, tahun 2022 tercatat sebesar 101,24 atau naik 2,07 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar 99,19. Serta subseksi Tanaman Pangan, yang tercatat sebesar 98,82 di tahun 2022 atau naik 0,62 persen dibandingkan tahun 2021, yakni 98,21.
"Jika dilihat menurut subsektor, perubahan NTP pada seluruh subsektor pertanian cukup berfluktuasi setiap bulannya selama 2022, terutama pada Subsektor Tanaman Hortikultura dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat," ujarnya.
Subsektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan tertinggi pada Bulan Agustus sebesar 2,74 persen sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada Bulan April sebesar 1,90 persen.
Subsektor Tanaman Hortikultura mengalami kenaikan tertinggi pada Bulan Juni sebesar 13,44 persen sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada Bulan Agustus sebesar 7,38 persen.
"Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan tertinggi pada Bulan Agustus sebesar 5,86 persen sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada Bulan Mei sebesar 9,29 persen," jelasnya.
Subsektor Peternakan mengalami kenaikan tertinggi pada Bulan April sebesar 1,44 persen sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada Bulan Februari sebesar 1,02 persen.
Sedangkan Subsektor Perikanan cenderung tidak mengalami perubahan NTP pada Bulan Januari 2022, namun mengalami kenaikan tertinggi pada Bulan April sebesar 0,46 persen dan penurunan tertinggi terjadi pada Bulan September 1,17 persen.
"Pada tahun 2022, secara nasional perubahan indeks harga yang diterima petani sebesar 5,92 persen. Beberapa komoditas produksi pertanian yang memberikan andil inflasi terbesar diantaranya adalah gabah sebesar 3,25 persen, kelapa sawit sebesar 1,23 persen, dan bawang merah sebesar 0,85 persen," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :