Berita / Nasional /
NTP September Naik, Sawit Salah Satu Komoditas Pendorongnya
Jakarta, elaeis.co – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) secara nasional pada September 2023 sebesar 114,14 atau naik 2,05 persen dari bulan sebelumnya. Pemicunya adalah kenaikan indeks harga sub sektor tanaman pangan dan perkebunan rakyat.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kenaikan NTP pada September 2023 terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 2,27 persen. Sementara indeks harga yang dibayarkan petani (Ib) mengalami kenaikan 0,21 persen.
"Empat komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan It nasional yakni gabah, kelapa sawit, jagung dan kakao," ungkap Amalia, Senin (2/10).
Dari sisi sebaran, sebanyak 28 provinsi mengalami kenaikan NTP pada September dengan peningkatan tertinggi di Sulawesi Barat sebesar 4,17 persen. Peningkatan tertinggi terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat.
Sedangkan, enam provinsi lain mengalami penurunan NTP dengan penurunan terdalam terjadi di DKI Jakarta yang turun 1,40 persen. Penurunan terdalam terjadi pada sub sektor perikanan.
Subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan NTP tertinggi pada September 2023, mencapai 4,54 persen. Kenaikan NTP subsektor tanaman pangan terjadi karena It petani tanaman pangan naik sebesar 4,67 persen, lebih besar dari kenaikan Ib sebesar 0,12 persen.
"Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks yang diterima petani tanaman pangan yaitu gabah, jagung, ketela pohon dan ketela rambat," sebutnya.
Selain tanaman pangan, kenaikan juga terjadi di NTP tanaman perkebunan rakyat. Yakni sebesar 1,62 persen.
Dia menyebutkan, terdapat sejumlah sub sektor lain yang mengalami penurunan NTP. Yaitu holtikultura, peternakan, perikanan, nelayan, pembudidaya ikan.
Penurunan NTP terdalam pada September 2023 terjadi pada subsektor hortikultura, yakni sebesar 3,34 persen. "Penurunan NTP subsektor hortikultura terjadi karena It turun 3,12 persen, sementara Ib mengalami kenaikan 0,22 persen. Komoditas yang mempengaruhi penurunan It subsektor hortikultura adalah bawang merah, cabai rawit, tomat dan cabai merah," bebernya.
Komentar Via Facebook :