Jakarta, elaeis.co - Anggran Dana Bagi Hasil (DBH) sawit yang dirancang pemerintah untuk tahun 2024 turun sekitar Rp396 miliar dibanding alokasi 2023.

Tahun depan pusat merancang anggaran DBH sawit sebesar Rp3 triliun atau lebih rendah dibandingkan alokasi tahun 2023 sebesar Rp3,396 triliun.

Hal itu terlihat dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2024 yang dikutip elaeis.co, Senin (21/8).

Baca Juga: Sudah 15 Tahun Akses Petani Sawit di Daerah Ini Tak Tersentuh

Dalam nota itu tertulis, ketentuan mengenai DBH Sawit diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2023 tentang Dana Bagi Hasil Perkebunan Sawit.

Sesuai peraturan pemerintah, DBH Sawit ditujukan untuk membiayai kegiatan yang meliputi pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan/atau kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.

Baca Juga: Fenomena El Nino Picu Kekeringan, Petani Sawit Diminta Waspada

"Adapun DBH Sawit dibagikan kepada provinsi yang bersangkutan, kabupaten/kota penghasil, dan kabupaten/kota lainnya yang berbatasan langsung dengan kabupaten/kota penghasil," tertulis dalam Buku II Nota Keuangan tersebut.

Penentuan besaran rincian alokasi DBH Sawit mempertimbangkan antara lain; indikator luas lahan perkebunan sawit dan produktivitas lahan perkebunan sawit, serta memperhatikan kinerja daerah.

Baca Juga: Derita Petani Sawit di Bengkulu Selatan dan Kaur Sama; Harga TBS Stagnan di Tengah Musim Trek

Untuk mendorong penggunaan DBH Sawit sesuai dengan tujuannya, daerah penerima perlu menyusun Rancangan Kegiatan dan penganggaran yang dibahas bersama dengan Kementerian terkait.

"Dengan demikian, diharapkan penggunaan DBH Sawit dapat tepat sasaran dan selaras dengan program atau kegiatan pemerintah pusat," tertulis di nota tersebut.