Berita / Nasional /
Oktober 2023, Ekspor Batu Bara dan Sawit Melesat
Jakarta, elaeis.co - Nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2023 tembus US$22,15 miliar atau naik 6,76 persen (month-to-month/mtm) dibandingkan periode September 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor batu bara dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, nilai ekspor batu bara pada Oktober 2023 mencapai US$ 2,73 miliar atau setara Rp 42,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.547 per dolar AS). Nilai itu naik 24,11 persen apabila dibandingkan September 2023 yang mencapai US$ 2,2 miliar atau Rp 34,20 triliun.
Namun jika dibandingkan dengan capaian Oktober tahun lalu (yoy) yang mencapai US$ 4,41 miliar atau Rp 68,56 triliun, nilai ekspor batu bara pada Oktober 2023 turun 38,02 persen
"Volume ekspor batu bara Oktober 2023 sebanyak 36 juta ton," katanya dalam keterangan pers, Rabu (14/11).
Untuk CPO, dibanding September 2023 yang mencapai US$1,84 miliar atau Rp28,58 triliun, nilai ekspor CPO Oktober 2023 yang mencapai US$1,89 miliar atau Rp29,36 triliun, naik 2,59 persen. Volume ekspor CPO Oktober 2023 adalah sebesar 2,3 juta ton.
"Tapi nilai itu turun 33,77 persen secara yoy, Oktober tahun lalu nilainya mencapai US$2,85 atau Rp44,28 triliun," sebutnya.
Dia menambahkan, ekspor migas Oktober 2023 tercatat senilai US$1,37 miliar atau turun 2,38% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Sementara itu, ekspor nonmigas naik 7,42% dengan nilai ekspor US$20,78 miliar.
Kenaikan nilai ekspor pada Oktober 2023 jika dibandingkan bulan sebelumnya didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas terutama golongan bahan bakar mineral HS 27 yang naik 24,61%, logam mulia dan perhiasan atau permata HS 71 naik 43,1%, dan alas kaki naik 39,55%.
Berdasarkan sektornya, lanjut Amalia, pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi sebesar US$0,37 miliar terhadap ekspor nonmigas Oktober 2023, pertambangan menyumbang US$4,26 miliar, dan sektor industri pengolahan sebesar US$16,14 miliar.
Pada Oktober 2023, nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan secara tahunan pada semua sektor. Penurunan terdalam terjadi pada sektor pertambangan dan lainnya sebesar, yaitu -28,7% (yoy). Namun, secara bulanan naik 10,66% (mtm).
Sementara secara bulanan, semua sektor nonmigas juga mengalami penurunan kecuali sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Kenaikan ekspor utamanya didorong oleh industri pengolahan seperti barang perhiasan atau barang berharga, besi dan baja, sepatu olah raga, dan kelapa sawit atau CPO (crude palm oil).
Komentar Via Facebook :