Berita / Nusantara /
Pabrik Sawit di Bengkulu Utara Mulai 'Berteman' dengan Pemerintah Daerah, Ini Buktinya
Bengkulu, elaeis.co - Tampaknya pabrik kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara mulai membuka diri dengan pemerintah daerah.
Seluruh pabrik minyak sawit mentah di sana sudah menyerahkan laporan harga tandan buah segar (TBS) ke Dinas Perkebunan Bengkulu Utara.
Sebelumnya, Bupati Bengkulu Utara mengirimkan surat ke setiap pabrik meminta agar pabrik melaporkan harga TBS yang ditetapkan. Alhasil, pabrik kelapa sawit di sana pun mengindahkan himbauan tersebut dengan mengirimkan update harga TBS ke Disbun Bengkulu Utara.
"Tampaknya surat itu ada efeknya, karena setelah surat penegasan dikirimkan ke masing-masing pabrik, beberapa PKS sudah menyampaikan laporan update harga TBS yang dipakai masing-masing pabrik," ujar Sekretaris Disbun Bengkulu Utara, Desman Siboro kepada elaeis.co, Senin (30/5).
Kendati begitu, Desman tidak menafikan bahwa harga TBS di Bengkulu Utara masih jauh dari yang ditetapkan oleh Pemprov Bengkulu.
Hasil penetapan Pemprov, harga terendah Rp 2.421/kg. Sementara harga tertinggi Rp3.210/kg. Walau begitu, kata Desman, harga sawit di daerahnya mulai merangkak naik pasca-pencabutan larangan ekspor CPO belum lama ini.
"Periode 23 Mei-28 Mei 2022 ini saja, harga TBS sudah berada diangka Rp1.920-Rp 2.000 per kilogramnya. Memang harga ini masih dibawah harga penetapan Pemprov, akan tetapi sudah mengalami kenaikan dibanding harga sebelumnya," kata Desman.
Desman juga berharap, seluruh PKS di Kabupaten Bengkulu Utara kembali menaikkan harga TBS minimal sesuai dengan yang ditetapkan Pemprov. Karena bila dibandingkan dengan daerah lain, harga TBS di Bengkulu Utara masih rendah. "Ya, kita berharap begitu. Tujuan kita tak lain hanya untuk meningkatkan pendapatan petani sawit," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :