Berita / Sumatera /
Pakai Bibit Unggul, Belum Panen pun Sudah Puas
Medan, Elaeis.co - Sekretaris DPD Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Simalungun, Edi Sinaga SAg, mengaku sangat puas melihat tanaman kelapa sawitnya yang tumbuh subur dan lebih baik tampilan fisiknya bila dibanding tanaman sawit miliknya terdahulu.
"Pokoknya puaslah nengoknya. Kalau aku lihat daunnya itu, wow hijau sekali, hijau kilat dia," kata Edi kepada Elaeis.co, Jumat (20/8).
Kebun Edi menggunakan bibit bersertifikat produksi Pusat Penelitian kelapa Sawit (PPKS) Medan. Ia mendapatkan bibit unggul tersebut karena menjadi bagian dari peserta program peremajaan sawit rakyat (PSR) untuk tahap kedua di kecamatan Hatonduan, Kabupaten Simalungun.
"Cuma dua hektar kebun sawitku, tapi puas kurasa lihatnya. Bagus pertumbuhannya," kata pria yang juga mengajar di salah satu sekolah swasta di Simalungun ini.
Rekan Edi, Ponirin, juga mengungkapkan kepuasan yang sama. Dengan melakukan perawatan yang rutin dan standar, bibit sawit bersertifikasi PPKS itu kini tumbuh subur.
"Bahkan pertumbuhannya tidak terganggu dengan adanya tanaman sela yang kami tanam," kata peserta PSR ini.
Ia juga mengaku ikut ditahap kedua program PSR di Kecamatan Hatonduan. Pria bertubuh tinggi besar ini mengungkapkan, bibit sawit asal PPKS itu merupakan varietas DxP PPKS 540.
"Peserta PSR tahap pertama juga mengaku puas menggunakan benih tersertifikasi. Punya mereka ditanam tahun 2019, saat ini sudah kastrasi. Sebentar lagi tanaman mereka masuk ke TM 1-lah itu," ujar Ponirin.
Sebagai informasi, kastrasi atau bisa disebut juga dengan ablasi adalah pemotongan atau pengebirian bunga jantan dan betina yang masih muda yang dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hingga 20 bulan. Kastrasi merupakan salah satu pekerjaan yang penting sebelum tanaman beralih dari tahap tanaman belum menghasilkan (TBM) ke tahap tanaman menghasilkan (TM) atau panen perdana.
Komentar Via Facebook :