Berita / Nasional /
Pakar: Pemerintah dan Masyarakat Tak Perlu Panik dengan Kenaikan Harga Migor
Jakarta, elaeis.co - Pakar sawit nasional Dr Tungkot Sipayung buka suara soal kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng rakyat, atau Minyakita. Menurutnya, tahun 2023 ini kondisinya cenderung lebih aman.
Tungkot mengatakan, pemerintah maupun masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi yang terjadi saat ini. Menurutnya, kondisi saat ini terjadi lantaran adanya'gangguan suplai.
"Pemerintah dan masyarakat tidak perlu panik atas adanya kenaikan sedikit harga minyak goreng curah maupun Minyakita. Itu hanya gangguan supply sementara dan tidak ada alasan bahwa minyak goreng sawit akan naik. Tidak ada alasan untuk kenaikan harga minyak goreng," kata Tungkot kepada elaeis.co, Sabtu (11/2).
Tungkot menilai, kondisi perdagangan minyak sawit yang merupakan bahan baku minyak goreng, di tahun 2023 tak sama dengan 2022 lalu. Menurutnya, tahun 2023 ini akan lebih menguntungkan bagi produsen minyak sawit.
"Kondisi tahun 2023 berkebalikan dengan kondisi tahun 2021 atau 2022 yang lalu. Kondisi tahun 2021/2022 secara internasional terjadi kenaikan harga minyak nabati termasuk minyak sawit dunia yang dipicu oleh berkurangnya produksi minyak nabati dunia, tingginya permintaan minyak sawit dunia, dan menipisnya stok minyak sawit di negara- negara importir minyak sawit dunia," kata dia.
Sedangkan di kondisi tahun 2023 ini secara internasional, harga minyak sawit trendnya menurun. Yakni dari sekitar USD 1822/ton bulan Maret 2022 menjadi tinggal USD 958/ton pada awal Februari 2023.
"Penyebabnya ekspektasi akan resesi ekonomi dunia, stok minyak sawit yang melimpah di negara negara importir sawit dunia, sudah di atas rataan stok minyak sawit 2019 sebelum pandemi covid19 di negara importir minyak sawit dunia. Dan perkiraan produksi minyak nabati dunia termasuk minyak sawit yang meningkat tahun 2023," tambahnya.
Kemudian, lanjut Tungkot, harga RBD olein yang merupakan produk olahan minyak sawit untuk bahan baku minyak goreng dunia, telah turun dari USD 1818/ ton pada Maret 2022 menjadi hanya USD 944/ton awal Februari 2023.
"Dengan harga RBD olein yang demikian, sebetulnya harga minyak goreng curah domestik seharusnya sudah dibawah Rp 14000 per liter," kata dia.
Dia mengakui, fakta yang terjadi, harga minyak goreng curah dalam beberapa bulan terakhir yakni mulai akhir Desember 2022 hingga awal Februari 2023, meningkat dari Rp 14000/liter akhir desember 2022 menjadi sekitar Rp 14.700/liter di awal Februari 2023.
"Ini anomali harga dunia turun koq harga minyak curah termasuk minyak kita naik sedikit. Anomali ini saya duga hanya gangguan produksi dan distribusi sementara akibat liburan akhir tahun dan awal tahun," tandasnya.
Komentar Via Facebook :