https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pas Harga Sawit Tinggi, Banyak Petani Lupa Diri

Pas Harga Sawit Tinggi, Banyak Petani Lupa Diri

Petani di Jambi tetap merawat kebun meski harga TBS sedang anjlok. Foto: Febri/elaeis.co


Muaro Jambi, elaeis.co - Mahfud, petani kelapa sawit di Desa Sumber Agung, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, tak kaget dengan kondisi anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit akhir-akhir ini.

Dia sadar bahwa jika suatu saat harga tinggi, maka akan ada masanya harga turun lagi.

Menurutnya, petani yang mengeluh saat harga anjlok umumnya adalah mereka yang sombong ketika harga TBS tinggi. "Mereka terlena, tapi tak siap ketika harga tiba-tiba anjlok," katanya.

“Banyak petani sombong pas harga tinggi kemarin. Pas ditegur, kayak gak kenal. Kredit mobil baru, pinjam bank. Pas anjlok, barulah mau ngumpul lagi. Mestinya ya jangan begitulah,” tambahnya.

Petani sawit yang juga memiliki warung kelontong ini mengingatkan bahwa seharusnya petani siap menghadapi kondisi perubahan harga.

"Harus sadar bahwa tak selamanya harga di atas. Sekarang ini harga bukan turun lagi, tapi ganti. Kalau dari Rp 3.600 ke Rp 1.200, itu ganti harga namanya, bukan turun lagi. Makanya hemat-hemat dan bijak pakai uang,” ujarnya.

Akhir-akhir ini beban para petani di daerah itu, katanya, makin bertambah karena produksi TBS sawit berkurang atau trek.

“Ya makin parah, paling dapat cuma 8 pikul. Apa gak pusing mereka yang punya kreditan. Tagihan udah pada manggil,” tandasnya.

 

Komentar Via Facebook :