Berita / Kalimantan /
Paser Jadi Lokus Produsen Benih Kelapa Sawit Unggul
Paser, elaeis.co - Kabupaten Paser ditunjuk sebagai Major Project atau pembentukan produsen benih kelapa sawit berbasis korporasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Tiga hari lalu, Dinas Perkebunan Kaltim menggelar sosialisasi pembentukan Major Project ini di Ruang Command Center Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Paser.
Hadir langsung dalam sosialisasi ini Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Rafiddin Rizal, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser Djoko Bawono, Instansi Terkait, dan peserta binaan.
Kegiatan sosialiasi tersebut merupakan kegiatan rutin yang gelar oleh Dinas Perkebunan Provinsi Kalimatan Timur pada setiap tahunnya dan menghadirkan 2 (dua) narasumber Fasilitator Daerah Provinsi Kaltim Henny Herdiyanto dan Edi Rosman.
Joko Bawono mengucapkan terima akasih dan selamat datang kepada Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur. “Ini merupakan kegiatan sosialiasi yang dibimbing langsung dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur kepada Peserta Binaan Perkebunan," jelas Joko dalam rilis Diskominfo SP Paser dikutip Sabtu (12/10).
Kabupaten Paser terpilih sebagai Major Project benih kelapa sawit dengan 2 Lokus Kecamatan yaitu Kecamatan Long Ikis dan Kecamatan Kuaro. Project ini akan berlangsung selama 2024-2026.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Rafiddin Rizal mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov Kaltim kepada para petani bagaimana cara memanfaatkan benih sawit sehingga bermanfaat bagi daerah Kabupaten Paser.
“Nanti akan dibentuk kelembagaan kelompok usaha bersama yang bermanfaat serta dapat melindungi produsen bibit sawit termasuk para petani dari benih benih yang tidak tersertifikasi sehingga mudah mendapatkan sumber benih bibit yang baik dan membantu para petani untuk mendapatkan bibit yang memberikan hasil sesuai harapan," paparnya.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu program terusan dari Gubernur Kalimantan Timur kepada Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur.
Rafiddin berharap sosialisi ini dapat menjadi acuan para tani untuk memberdayakan hasil perkebunan sawit.
“Para petani dapat memanfaatkan kegiatan korporasi ini guna pemanfaatan bibit sawit dan hasil buah sawit, tidak hanya menjual di TBS namun para petani juga dapat bergerak langsung dari menaman, distribusi dan penjualan. Bila perlu hingga tahap produksi yang berbentuk Crude Palm Oil (CPO) ataupun minyak goreng,” katanya.
Komentar Via Facebook :