Berita / Nusantara /
Pecah Telor, Jengkol Tembus Pasar Ekspor Jepang
Jakarta, Elaeis.co - Tak disangka buah jengkol ternyata juga digemari orang yang tinggal di Jepang. Buktinya, kini jengkol atau jering asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (sumbar), berhasil menembus pasar ekspor ke Negeri Sakura.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Karantina Pertanian Padang lewat sistem perkarantinaan IQFAST di wilayah kerjanya, jengkol asal Sumbar sebelumnya tidak pernah sama sekali masuk pasar ekspor. Namun, tercatat sebanyak 100 kg jengkol diekspor tujuan Tokyo, Jepang yang telah melewati sertifikasi karantina pertanian.
Buah yang masuk kategori polong-polongan dengan nama latin archidendron pauciflorum ini tidak disangka masuk dalam jajaran komoditi ekspor pertanian, meski volumenya masih relatif kecil.??
Artinya, peluang komoditas pertanian asal Sumbar di pasar luar negeri terus terbuka setelah banyak komoditas yang berhasil melenggang di pasar mancanegara.
Meski menurut informasi dari eksportir, permintaan jengkol ke Jepang berasal dari perantu Minang di negara tersebut. Namun ini bisa menjadi catatan penting.
Demikian juga dari sisi nilai ekspor jengkol, saat ini bisa saja masih relatif kecil. Namun jika permintaan semakin sering dengan jumlah meningkat, bukan tidak mungkin jengkol menjadi salah satu andalan ekspor komoditi pertanian ke depan.
Bentuk ekspornya, bisa selain dalam bentuk buah utuh, bisa juga dalam bentuk pangan olahan.
Di dalam negeri, di sejumlah daerah bahkan harga 1 kg jengkol seringkali melebihi harga 1 kg daging ayam. Tentu untuk memenuhi pasar ekspor, harga jengkol juga dipastikan akan melebih harga di dalam negeri.
"Kendati saat pandemi akses penerbangan ke sejumlah negara terbatas, tidak mempengaruhi pengiriman komoditas pertanian asal Sumbar ke mancanegara," kata Kepala Karantina Pertanian Padang Iswan Haryanto, dikutip iNews.id dari Antara.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengaku akan terus mendorong ekspor hasil pertanian dari daerah itu.
"Produk unggulan ekspor Sumbar beragam. Mulai dari petai, jengkol, manggis, produk turunan dari kelapa dan lainnya ke 11 negara tujuan seperti Belanda, Perancis, Belgia, Hongkong, Tiongkok, Jepang, India, Bangladesh dan sejumlah negara di Asia Tenggara. Ini bukti sektor pertanian menjadi salah satu yang bertahan dan mendukung perekonomian daerah di tengah pandemi," katanya.
Ke depan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan ditugaskan untuk mulai mempersiapkan program untuk hilirisasi produk pertanian seiring dengan visi misi yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026 yang juga fokus pada sektor pertanian.
Komentar Via Facebook :