Berita / Pasar /
Pekan Depan, Ada Sinyal Harga CPO Terkoreksi
Jakarta, elaeis.co - Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives diperkirakan akan terkoreksi pada perdagangan Minggu depan karena stok yang tinggi membebani sentimen investor.
Pedagang senior miyak sawit Interband Group of Campanies Jim Teh mengatakan, stok minyak sawit di dalam negeri cukup dan diperkirakan tidak ada kekurangan minyak nabati dalam waktu dekat ini.
Karena itu, diperkirakan harga CPO diperdagangkan pekan depan antara RM3,200-RM3,350 per ton.
"Sekarang, sebagian besar harga komoditas memang turun. Pelaku usaha juga terlihat hati-hati jelang akhir tahun. Kemungkinan perayaan pergantian tahun membebani pengusaha," kata Jim Teh dikutip dari Bernama.
"Stok tinggi dan permintaan melemah juga memungkinkan akan menekan harga komoditas. Ditambah lagi, resiko resesi ekonomi global," Jim Teh menambahkan.
Sementara menurut pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, Dr Sathia Verga, para pedagang juga akan mengamati dengan cermat dalam Oktober 2022 ini untuk panduan ke depan.
"Harga CPO diperkirakan akan bearish (melemah) Minggu depan dengan estimasi stok naik lebih tinggi dari level saat ini," kata dia.
Untuk Minggu ini, CPO berjangka diperdagangkan juga beragam seiring pasar minyak kedelai Chicago dan harga minyak mentah yang bergejolak.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman November 2022 turun 153 Ringgit menjadi 3,927 Ringgit Malaysia per ton.
Kontrak pengiriman Desember 2022 terkoreksi turun 125 Ringgit menjadi 3,927 Ringgit Malaysia per ton. Sementara itu, untuk pengiriman Januari 2023 merosot 112 Ringgit menjadi 3,989 Ringgit Malaysia per ton.
Kontrak pengiriman Februari 2023 naik 78 Ringgit menjadi 4,023 Ringgit Malaysia per ton. Serta, kontrak pengiriman Maret 2023 menurun 113 Ringgit menjadi 4,022 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman April 2023 jatuh 132 Ringgit menjadi 3,992 Ringgit Malaysia per ton.
Komentar Via Facebook :