https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Pelatihan Diharapkan Menghasilkan Pekebun yang Mandiri dan Modern

Pelatihan Diharapkan Menghasilkan Pekebun yang Mandiri dan Modern

Petani di Kalsel mengumpulkan hasil panen. foto: MC Kalsel


Banjarbaru, elaeis.co - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendukung terlaksananya Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan 1,2 & 4 di Provinsi Kalsel yang merupakan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit. Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan (ditjenbun), dan Institut Pertanian Bogor (IPB) Training di Banjarbaru, Selasa (11/7).

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel, Suparmi menyebutkan, Kalsel telah banyak melakukan berbagai inovasi untuk kesejahteraan masyarakat pekebun sawit dan peternak dengan strategi memberdayakan di sektor hulu dan memperkuat sektor hilir guna menciptakan nilai tambah dan daya saing usaha perkebunan dan peternakan.

“Hal itu di antaranya melalui pemberian bantuan berupa hibah alat, sarana produksi, bibit tanam, dan bibit ternak. Juga meningkatkan fungsi intensifikasi dan pengembangan lahan sawit, meningkatkan produksi dan produktivitas, meningkatkan kinerja fungsi perbibitan, pakan ternak, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, serta meningkatkan kinerja fungsi pengolahan baik bidang perkebunan dan peternakan,” katanya.

Untuk mencapai pengembangan usaha perkebunan kelapa sawit yang lebih efisien dan berkelanjutan, salah satu upayanya dilakukan melalui peremajaan terhadap tanaman yang kurang produktif, tanaman tua dan/atau rusak dengan dukungan pengembangan SDM dan bantuan sarana dan prasarana (sarpras).

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016, disebutkan BPDPKS mempunyai tugas antara lain melakukan perencanaan dan penganggaran, penghimpunan, pengelolaan dan penyaluran penggunaan dana, penatausahaan dan pertanggungjawaban serta melakukan pengawasan dana peremajaan kelapa sawit rakyat (PSR), pengembangan SDM, dan bantuan sarpras.

“Hal ini tentunya diperlukan kerja keras kita semua baik melalui upaya meningkatkan koordinasi antar kabupaten/kota dan provinsi serta pemilihan strategi yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan dengan tetap mengacu pada aturan yang ada dan tertib administrasi,” jelasnya.

Pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit dalam kerangka pendanaan BPDPKS difokuskan pada dua kegiatan. Yaitu pendidikan melalui pemberian beasiswa dan penguatan kelembagaan pendidikan yang diberikan kepada pekebun, keluarga pekebun, dan ASN yang bertugas di bidang kelapa sawit.

Lalu kegiatan pelatihan kepada petani/pekebun. Oleh karena itu, melalui kegiatan pelatihan diharapkan mampu menjadikan perkebunan maju, mandiri dan modern. Mandiri maksudnya tidak selalu bergantung pada impor, sedang modern artinya pekebun menggunakan berbagai inovasi teknologi sehingga mampu meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk," jelasnya.

“Pengembangan sawit melalui gerakan peningkatan produksi diharapkan mampu meningkatkan pemenuhan kebutuhan pangan asal perkebunan, meningkatkan ekspor, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kesejahtaraan pekebun. Untuk mencapai target tersebut maka pengembangan komoditas perkebunan akan dibangun melalui pemenuhan kebutuhan benih tanaman yang berkualitas dan berkelanjutan, serta efisiensi budidaya tanaman perkebunan,” tambahnya.
 

Komentar Via Facebook :