https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pelatihan Teknis Budidaya Diharapkan Dongkrak Produksi Sawit

Pelatihan Teknis Budidaya Diharapkan Dongkrak Produksi Sawit

Peserta dan instruktur Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit berfoto usai acara pembukaan oleh Kadis Perkebunan Sumsel, Agus Darwa. foto: Ist.


Palembang, elaeis.co - Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan (Disbun Sumsel) bekerja sama dengan PT LPP Agro Nusantara menggelar Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang didanai BPDPKS.

Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 3 Juli sampai 7 Juli 2023 tersebut diikuti 90 peserta yang merupakan petani kelapa sawit dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"Para peserta tidak hanya mendapatkan materi berupa teori yang disampaikan di kelas, namun juga berkesempatan mendapatkan pengalaman studi praktik langsung mengenai teknis budidaya kelapa sawit dengan melakukan kunjungan lapangan yang didampingi langsung oleh tenaga pengajar dan praktisi perkebunan berkompeten dan profesional," kata Ketua Panitia Pelatihan, Rizki Angga, kemarin.

Lokasi praktik langsung teknis budidaya kelapa sawit dipilih di kebun PT Sampoerna Agro. “Tujuan akhir dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi para pekebun kelapa sawit tentang regulasi dan kebijakan kelapa sawit, meningkatkan kemampuan petani dalam teknis penyiapan lahan, penyiapan bibit sawit, persiapan tanam dan penanaman, pemeliharaan tanaman, serta pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT),” paparnya.

Menurutnya, saat ini luas perkebunan kelapa sawit rakyat telah mencapai lebih dari 6 juta hektar atau sekitar 40% dari total luas perkebunan sawit di Indonesia yang mencapai lebih dari 16 juta hektar. “Sebagai salah satu penopang industri sawit negara, kebun rakyat harus dikelola secara baik, terarah, profesional dan berkesinambungan atau sustainable,” ujarnya.

"Perkebunan sawit rakyat menjadi salah satu kekuatan ekonomi di wilayah pedesaan. Sayangnya, saat ini produktivitas perkebunan sawit rakyat masih belum menggembirakan bila dibandingkan dengan perkebunan besar," tambahnya.

Untuk meningkatkan produktivitas dan perbaikan pengelolaan kebun petani, diperlukan program yang terpadu untuk meningkatkan pemahaman petani terhadap aspek teknologi kebun sawit. Pengembangan SDM perkebunan sawit harus dilakukan secara terintegrasi baik melalui penyuluhan, pendidikan, pelatihan maupun pemberian fasilitas pendampingan bagi pekebun oleh tenaga ahli. “Pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemaham, keterampilan, profesionalisme, kemandirian dan dedikasi dari para petani dan pengurus koperasi atau KUD,” paparnya.

Perwakilan Management PT LPP Agro Nusantara, Pujangga Yultama Tigana, mengucapkan terima kasih kepada BPDPKS, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, dan Dinas Perkebunan Sumsel atas kerjasama dalam pelatihan teknis tersebut. “PT LPP Agro Nusantara terus berkarya untuk membantu pengembangan kompetensi bagi seluruh stakeholder perkebunan di Indonesia baik berupa pelaksanaan pelatihan, konsultasi, pendampingan dan riset pengembangan,” katanya.

Dia menambahkan bahwa produksi sawit rakyat masih jauh dari potensi yang ada akibat dari berbagai faktor. Seperti faktor lingkungan serta budidaya kelapa sawit yang tidak sesuai standar (GAP). "Sebenarnya banyak cara untuk mengoptimalkan produksi, salah satunya penerapan GAP. Nah, pelatihan ini bertujuan menyetandarkan proses budidaya kelapa sawit rakyat sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berproduksi optimal dan berkelanjutan,” tukasnya.

Dia berharap para peserta pelatihan mendapatkan bekal dan ilmu yang akan disebarluaskan kepada petani lain di daerahnya. “Bekal ilmu yang didapatkan dalam pelatihan ini harus diimplementasikan di kebun masing-masing sehingga produksi kelapa sawit bisa sesuai dengan luas lahan,” pesannya.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Ir Agus Darwa MSi mengatakan, para peserta mesti bersyukur karena terpilih mengikuti pelatihan tersebut. Menurutnya, ilmu para peserta melebihi petani sawit lainnya di Sumsel karena di pelatihan itu mendapatkan bekal dan ilmu tentang budidaya kelapa sawit mulai dari persiapan lahan, bibit sampai dengan panen.

“Di Sumsel ada sekitar 1,3 juta petani sawit, yang ikut pelatihan kalinini cuma 90 orang. Jadi para peserta merupakan yang terpilih. Diharapkan para peserta memperhatikan setiap penjelasan dari para narasumber dalam pelatihan dan mempelajari buku modul yang diberikan," ujarnya.

"Setiap tahunnya Disbun Sumsel mengajukan kegiatan pelatihan kepada Ditjenbun, untuk tahun 2023 ini disetujui 1.200 orang yang mengikuti pelatihan di Sumsel,” tambahnya.
 

Komentar Via Facebook :