PELALAWAN, Elaeis.co - Petani kelapa sawit yang satu ini tidak menyikapi entengnya tentang pelepah sawit yang turun dari batangnya. Sebab, menurutnya tulang daun pelepah itu bisa membuat tanah lebih subur, namun dengan penataan secara benar. 

Lian, warga Desa Sorek, Kecamatan Pangkalan Kasai, Kabupaten Pelalawan ini telah menekuni hal tersebut sejak memiliki kebun sawit seluas 2 hektar pada tahun 2018 lalu.

Menurut bapak dua anak itu, pelepah sawit dapat menjaga kelembapan tanah dan membantu mempermudah pemupukan. Cara ini ia dapat dari nasehat orang tuanya yang merupakan petani sawit juga.

Lelaki 43 tahun ini mengatakan, pola yang dibikinkannya diawali dengan menumpuk pelepah sawit berbentuk huruf U. Dia menilai hal itu selain menjaga kesuburan tanah juga membuat kebun kepala sawit kelihatan bersih, terutama di bagian piringan pangkal pohon kelapa sawit.

"Konsep ini biasanya banyak dipakai di perusahaan kelapa sawit, tetapi sekarang penerapannya juga dipakai oleh petani swadaya seperti saya. Nah, mungkin yang lainnya berkat kemajuan teknologi juga sih," kata dia saat berbincang dengan Elaeis.co melalui telepon seluler, Sabtu (16/10)

Menurut Lian, manfaat pelepah sawit sebetulnya sangat banyak. Seperti tirai berbahan pelepah sawit. Jika sudah jadi, harga yang dibanderol untuk kerajinan itu pun fantasi, senilai Rp 350-400 ribu per satu buah.

Ada juga yang memanfaatkan limbah kelapa sawit itu sebagai sapu. Seperti Kaum emak-emak di daerah Lian, memanfaatkan lidi pelepah sawit tersebut sebagai sapu lidi. Nilai jual sapu lidi ini pun cukup lumayan, malahan ada yang diekspor ke Pakistan.