https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Peluang Duit di Tandan Kosong Kelapa Sawit Terabaikan

Peluang Duit di Tandan Kosong Kelapa Sawit Terabaikan

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof Irfan Dwidya Prijambada. (Tangkapan layar/Elaeis)


Jakarta, Elaeis.co - Jika melihat data produksi CPO Indonesia dua tahun lalu mencapai 47,18 juta ton, tidaklah sulit menghasilkan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku membikin arang.

Sebab, dari 47,18 juta ton produksi CPO tersebut, akan menghasilkan sedikitnya 49,43 juta ton tandan kosong kelapa sawit.

"Tandan kosong ini jarang disentuh. Padahal ada nilainya. Ada harganya. Tandan kosong kelapa sawit bisa dijadikan arang," kata Direktur Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
Prof Irfan Dwidya Prijambada dalam wabinar belum lama ini.

Prof Irfan bilang, tandan kosong ini telah dilirik beberapa industri besar, terutama Jepang bersedia membelinya. Bahkan, Jepang pernah mencoba mengangkut tandan kosong Indonesia, tapi busuk di jalan. 

"Akhirnya di tolak (karena busuk). Sekarang ini, Jepang tidak lagi membawa bulat-bulat tandan kosong ini, tapi telah mengubahnya menjadi pelet, dan langsung dibawa ke negara mereka," kata dia.

"Tidak hanya Jepang, negara lain juga banyak yang kepengen membeli tandan kosong Indonesia untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar," tambahnya.

Prof Irfan tidak menampik bahwa untuk memanfaatkan tandan kosong ini butuh biaya besar. Maka itu kata dia agak sulit UKMK Indonesia menjangkau industri tersebut. 

"Kalau UMKM kita agak sulit, sebab membutuhkan dana yang sangat besar. Saat ini, ada juga masyarakat kita yang memanfaatkan tandan kosong ini, namun hanya untuk kompos di perkebunan mereka," kata dia.

Prof Irfan mengatakan, mestinya pemerintah menangkap peluang ini. Apalagi peluang ekspor produk arang ke pasar Kanada dan Kuwait sangatlah besar saat ini.

"Artinya pasarnya ada, tapi kita belum bisa memanfaatkannya. Padahal, bahan bakunya sangat banyak di kita," pungkasnya.

Komentar Via Facebook :